Urban farming dilakukan dalam tingkat rumah tangga dengan tujuannya untuk memperoleh bahan pangan secara maksimal dilahan yang terbatas.
Penerapan urban farming yang dilakukan ditingkat rumah tangga antara lain dengan hidroponik, menanam sayuran dalam polibag, vertikultur, dan memanfaatkan lahan samping rumah maupun rooftop. Dengan menggunakan konsep urban farming masyarakat dapat menghasilkan bahan pangan yang bernutrisi tinggi meski memiliki keterbatasan lahan.
Pengendalian Sampah Anorganik
Tak dapat dipungkiri dewasa sekarang banyak sekali produk yang menggunakan plastik kemasan sekali pakai. Dianggap lebih praktis, hal tersebut justru menambah tercemarnya lingkungan.Â
Sampah plastik juga menjadi alasan terbesar perubahan iklim jika tidak dikelola dengan baik. Dengan melakukan pengendalian konsumtif barang-barang plastik dan barang-barang sekali pakai yang ada disekitar kita merupakan suatu bentuk menjaga lingkungan.Â
Lebih bijak mengelola sampah dan mengurangi penggunaan produk sekali pakai dapat menurunkan tingkat pencemaran lingkungan dan menjaga sumber daya alam.
Dalam tingkat rumah tangga bisa dimulai dengan menerapkan 5R yaitu refuse, reduce, reuse, rot, dan recyle. Mengurangi kegunaan kantong plastik, memanfaatkan barang bekas agar dapat digunakan kembali dan pemilahan sampai organik dan anorganik.Â
Dengan menerapkan gaya hidup tersebut dapat membantu kita dalam mengevaluasi gaya hidup dan konsumsi kita terhadap barang yang menghasilkan plastik yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
Pengelolaan Sampah Organik
Setiap sampah yang dihasilkan oleh manusia merupakan tanggung jawab manusia. Sampah organik yang dihasilkan dari dapur rumah tangga bisa diurai menjadi tanah, air maupun pupuk.Â
Sampah organik dapat terurai secara alami, meskipun demikian sampah organik perlu dikelola dengan baik agar lebih cepat dan lebih bermanfaat. Karena jika tidak dikelola dengan baik sampah organik dapat menimbulkan masalah baru bagi lingkungan.Â