Mohon tunggu...
Anita Kurniya Sari
Anita Kurniya Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru berkebutuhan khusus yang selalu ingin berbagi ilmu. Karena berbagi itu indah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Pembelajaran Ke-2 PPG Daljab Kategori I Tahun 2022

1 Oktober 2022   09:46 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:00 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Dan Pemanfaatan Aplikasi SAC Untuk Meningkatkan Kemampuan Deteksi Dini Bunyi Pada Siswa Kelas 1 SDLB Tunarungu Di SLB Negeri Ungaran

Anak tunarungu tidak menghayati adanya bunyi latar belakang seperti anak normal, tetapi bukan berarti mereka tidak bisa menghayati seluruh bunyi yang ada. Untuk itu, seberat apapun taraf ketulian mereka, tetap secara edukatif guru harus mengajarkan dan memperkenalkan tentang bunyi-bunyian. Anak tunarungu perlu dilatih agar terbiasa mengenal bunyi, kata-kata atau bahasa. Disini, guru tidak terbatas pada upaya mengenalkan bunyi saja, tetapi anak tunarungu harus dibiasakan memiliki kesadaran, konsep dan kepekaan semaksimal mungkin dengan sisa pendengaran mereka akan adanya bunyi disekitarnya. Kekurangan kemampuan mendengar, akan berdampak pada kemampuan bicara anak. Untuk melatih kemampuan mendengar dan berbicara pada anak tunarungu, diperlukan latihan Pengembangan Komunikasi, Persepsi, Bunyi dan Irama (PKPBI) secara intensif dan dilakukan sejak dini. Tahap deteksi bunyi adalah tahapan awal dalam latihan PKPBI yang harus dipahami oleh anak. Tahap deteksi bunyi penting dipahami oleh anak agar anak dapat memahami tahap-tahap selanjutnya, yaitu tahap diskriminasi bunyi, identifikasi bunyi, dan tahap pemahaman bunyi.

Sebagai guru, hendaknya dapat mendorong peserta didik agar semangat dan aktif dalam belajar. Sehingga praktik ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan, karena selain untuk memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain yang mengalami permasalahan yang sama. Sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.  

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif  dengan menggunakan metode, model dan media pembelajaran yang tepat serta inovatif. Sehingga, tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah melakukan identifikasi masalah melalui observasi, refleksi dan melakukan pendalaman melalui kajian literatur, wawancara kepada rekan sejawat, kepala sekolah serta pengawas maka ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru, antara lain :

  • Hanya beberapa siswa yang menggunakan alat bantu dengar.
  • Penggunaan alat peraga pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa.
  • Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran serta karakteristik siswa.
  • Orang tua mempunyai harapan yang terlalu tinggi terhadap putra-putrinya untuk lekas dapat berbicara.

Dilihat dari tantangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan :

  • Guru : dari sisi kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi pedagogik dan profesional.
  • Siswa : dari sisi kepatuhan siswa, pemahaman siswa dalam berkomunikasi.
  • Orang tua : dari sisi harapan orang tua terhadap putra-putrinya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :

  • Hanya beberapa siswa yang menggunakan alat bantu dengar.

Strategi guru dalam menghadapi tantangan ini yaitu mengkomunikasikan dengan orang tua untuk membiasakan siswa menggunakan alat bantu dengar. Prosesnya yaitu saat ini siswa masih dalam tahap penolakan karena belum terbiasa. Sehingga penggunaan alat bantu dengar hanya dipakai sebentar saja. Selanjutnya frekuensi waktu penggunaan alat bantu dengar akan terus ditingkatkan durasinya hingga siswa terbiasa. Sumber daya yang diperlukan adalah kemampuan guru dan orang tua dalam mengatur alat bantu dengar agar nyaman dipakai oleh siswa. Selain itu juga konsistensi guru dan orang tua dalam membiasakan siswa menggunakan alat bantu dengar serta kemauan siswa secara pribadi dalam menggunakan alat bantu dengar.

  • Penggunaan alat peraga pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa.

Strategi guru dalam menghadapi tantangan ini yaitu dengan memilih media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik pelajaran serta karakteristik siswa. Kemudian memilih media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa serta memilih media pembelajaran yang dikuasai oleh guru, baik dalam pembuatan dan pengoperasiannya. Disini, guru menggunakan media PPT untuk menyampaikan materi. Media lain yang diperlukan adalah game edukatif yang dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan aplikasi SAC, laptop, proyektor dan pointer. Prosesnya yaitu dengan mempelajari materi yang akan dibuat medianya. Kemudian guru membuat PPT berisi point-point penting yang akan diajarkan kepada siswa. Selain itu guru juga menyiapkan game edukatif yang dibuat dengan memanfaatkan aplikasi SAC. Sumber daya yang diperlukan yaitu pengetahuan guru dalam menggunakan PPT, kemampuan guru dalam mengoperasikan aplikasi SAC dan juga alat seperti laptop, proyektor, pointer, dan jaringan internet.

  • Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran serta karakteristik siswa.

Strategi guru dalam menghadapi tantangan ini yaitu dengan memperhatikan karakteristik siswa juga karakteristik pelajaran. Disini guru memilih menggunakan model pembelajaran role playing. Prosesnya yaitu, pertama guru mempelajari apa saja model-model pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Selain itu, guru juga harus melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pada buku "Model Pembelajaran Pengembangan Komunikasi, Persepsi, Bunyi dan Irama". Sumber daya yang diperlukan yaitu pemahaman guru akan model pembelajaran role playing dan materi pelajaran.

  • Orang tua mempunyai harapan yang terlalu tinggi terhadap putra-putrinya.

Strategi guru dalam menghadapi tantangan ini yaitu dengan memberi pemahaman kepada orang tua bahwa belajar merupakan sebuah proses, yang tidak bisa di dapat secara instan dan tergantung kemampuan masing-masing siswa. Selain itu kerjasama dengan berbagai pihak terkait juga sangat diperlukan. Prosesnya yaitu dengan menjaga komunikasi baik dengan orang tua. Untuk menghadapi tantangan ini, guru bekerjasama dengan orang tua dan juga tenaga ahli. Sumber daya yang diperlukan yaitu pemahaman orang tua bahwa yang diperlukan PDBK Tunarungu tidak hanya sekolah saja tetapi juga memerlukan kerjasama dengan tenaga ahli. Selain itu, juga diperlukan pemahaman dan kreatifitas guru dalam mengajar PKPBI.

Dampak dari aksi dan langkah yang dilakukan dirasa efektif dan dapat dilihat dari :

  • Penggunaan media lonceng sangat menarik perhatian siswa dalam mendengar bunyi.

  • Game edukatif yang dibuat sendiri oleh guru dengan memanfaatkan aplikasi SAC juga membuat siswa antusias belajar dirumah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
  • Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa, terlihat dari kegiatan siswa saat pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun