Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

I love learning and teaching. My cathartic medium is writing about education, women, and self-development. Keep in touch with me! My personal blog www.anissafitri.com. Instagram account @irtifassina

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antara Perempuan, Standar Kecantikan, dan Semua Tuntutan

9 Mei 2021   14:48 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:49 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Hary prabowo dari Pixabay 

Setiap perempuan itu diciptakan unik. Tak ada yang benar-benar sama. Semua pasti punya ciri khas dari apa yang sudah ia bawa sejak lahir.

Lalu, apakah perempuan bisa disamaratakan dengan sesuatu yang disebut dengan standar kecantikan? Jika saat ini berlaku sebuah standar bahwa perempuan cantik haruslah putih, tinggi, langsing, hidung mancung, rambut panjang, kulit mulus, bibir tipis, mata bulat, lalu bagaimana nasib perempuan yang tidak memiliki bentuk tubuh seperti yang disebutkan tadi?

Semua Perempuan Terlahir dengan Variasi Rupa 

Berbeda orang tua, tentu berbeda rupa anaknya. Ada yang dari keturunan Cina, lalu lahirlah perempuan bermata sipit. Ada orang tua dari keturunan Sunda, lalu lahirlah perempuan berkulit putih khas Sunda. Ada orang tua dari keturunan Jawa, lalu lahirlah perempuan berkulit sawo matang. Ada orang tua dari keturunan Papua, lalu lahirlah perempuan berkulit gelap. Itu baru dilihat dari variasi warna kulit. Ada banyak juga orang tua yang membawa gen bentuk rambut, bentuk hidung, dan postur tubuh yang beragam.

Bisakah Disamaratakan dengan Standar Kecantikan? 

Dengan berbagai variasi rupa perempuan, apakah kira-kira mungkin diseragamkan dengan sebuah standar kecantikan? Adilkah jika perempuan yang terlahir berkulit sawo matang disebut tidak cantik karena syarat standar kecantikan harus putih? Adilkah jika perempuan yang terlahir dengan ukuran hidung yang kurang mancung, kurang tinggi, dan kurang-kurang lainnya dikatakan tidak cantik?

***

Sebelumnya, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya berdamai dengan diri sendiri. Sebuah perjalanan ketika saya tidak pernah mendapatkan masalah kulit, lalu mendapatkannya, lalu insecure hebat, dan saat ini yang masih proses untuk terus mencintai diri sendiri.

Ketika Tiba-Tiba Mendapatkan Jerawat yang Tak Kunjung Sembuh 

Topik jerawat sendiri sudah membuat saya bosan untuk membahasnya. Namun, topik ini ternyata yang membuatku memiliki pandangan berbeda mengenai standar kecantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun