Mohon tunggu...
Anis dahniar utami
Anis dahniar utami Mohon Tunggu... Aktris - mother of two,banker,writer

if there is a will there is a way

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perempuan dalam Pilihan

17 Juli 2021   22:20 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:22 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah saat yang tepat untuk membuat sebuah bisnis dan menjadi seorang enterprenuer. Menjadi seorang enterprenuer menurut Listya Lestari harus memiliki keyakinan kuat serta kompetensi yang mumpuni. 

Keyakinan kuat yang disertai dengan mental baja akan mampu mengantyar perempuan menggapai tujuannya. Berbekal dengan keyakinan yang kuat serta mental yang baik akan membuat perempuan mampu menghasilkan bisnis yang inovatif.

Memulai sebuah usaha bukanlah hal yang mudah. Setelah memiliki keyakinan dan komitmen yang kuat kita juga membutuhkan supporting system dari lingkungan terdekat. 

Selain itu faktor mental baja, percaya pada kemampuan diri sendiri juga mennjadi salah satu syarat awal memulai bisnis baru. Aspek lain yang tak kalah penting adalah ikhlas. Sebagai kontrol diri saat mengalami pasang surut bisnis.

Bekerja dan berbisnis memiliki kekurangan dan kelebihan masing -- masing. Kita tidak bisa menentukan bahwasanya perempuan harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga atau berbisnis suapaya memiliki waktu lama dirumah. Semua keputusan untuk berbisnis atau bekerja dari rumah tergantung pada mindset masing -- masing . 

Bekerja menuntut perempuan tidak selalu dirumah, namun ada beberapa hal yang bisa ducapai seperti misalnya, faktor ekonomi yang lebih kokoh, status sosial dan wawasan yang luas. 

Berbisnis juga mengharuskan perempuan membagi waktu, namun positifnya bisa selalu memantau dan dekat dengan keluarga. Tapi memang insecure-nya lebih besar dikarenakan bisnis adalah sesuatu yang dinamis.

Banyak literatur dan bacaan baik online maupun offline terkadang tidak bisa memberikan gambaran yang utuh atau informasi yang berimbang mengenai pilihan bekerja atau berbisnis bagi perempuan. 

Pilihannya hanya kembali pada kodrat wanita sebagai seorang istri dan ibu. Padahal pilihan wanita baik berkerja menjadi seorang karyawan ataupun berbisnis bisa dilakukan asal proporsional. Kita tidak diperkenankan menjudge seorang perempuan terhadap pilihannya. Setiap perempuan pasti memiliki alasan dalam setiap keputusannya.

Lalu apakah mungkin seorang perempuan bisa melakukan keduanya? Jawabannya tentu bisa. Namun kembali lagi, supporting system juga diperlukan dari orang terdekat. Perempuan harus memastikan bahwasanya dengan menjalankan keduanya kodrat sebagai ibu dan istri tidak boleh terbengkalai. 

Bekerja sekaligus berbisnis bisa memiliki banyak keuntungan , misalnya, prosepek pelanggan ada pada rekan kerja, minim biaya promosi, cara kerja dari mulut ke mulut biasanya lebih cepat tersampaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun