Mohon tunggu...
Anisah Dwi Zahra
Anisah Dwi Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Jangan lupa tersenyum :)

Perubahan dimulai dari hal yang terkecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat yang Pertama dan Hari Terakhir Bersamanya

4 Desember 2020   11:32 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku bersedia jadi sahabat kamu yang menemani kamu disaat kamu senang maupun sedih, dan menasehati kamu jika kamu melakukan hal yang salah. Tapi mungkin aku tidak bisa menemanimu selamanya Dil. Jadi, sekarang kamu jangan menangis lagi ya." Kata Lisa.

Akhirnya Adilla mulai tersenyum, dan berterimakasih kepada Lisa yang sudah ingin menjadi sahabatnya. Adilla sangat senang sekarang ia mempunyai sahabat. Haripun mulai gelap Adilla dan Lisa pulanng kerumahnya masing-masing. Sepanjang perjalanan Adilla tersenyum sendiri sangking senangnya karna mempunyai sahabat.

Haripun telah berganti. Matahari menyinari hari itu dipagi hari. Adilla menjalani har-harinya dengan tersenyum bersama sahabatnya bukan dengan kesedihannya. Adilla akan menjaga sahabatnya itu dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bersama sahabatnya.

Lisa dan Adilla selalu ketaman dekat rumahnya setiap pulang sekolah. Mereka saling berbagi cerita tetang kehidupannya. Tetapi, akhir-akhir ini Lisa tidak ada kabar. Adilla tidak tahu mengapa dia tidak masuk sekolah dan dia tidak mengabarkan kesahabatnya itu. Adilla akhir-akhir ini bersedih karna tidak ada sahabatnya disisinya. Lalu Adilla akhirnya berniat untuk pergi ke rumah Lisa untuk menanyakan keadaannya.

Pada saat sudah di depan rumah Lisa, Adilla segera memencetkan bel rumah Lisa. Tiba-tiba ada orang yang membuka pinti rumah itu, ternyata yang membuka pintu itu adalah pembantunya Lisa. Lalu Adilla bernyata kepa pembantunya itu,

"Maaf bi, Lisanya ada bi?"

"Emang dek ga tau ya kalau neng Lisa masuk rumah sakit?"

"Ha dirawat di rumah sakit? Sakit apa bi?" Tanya Adilla.

"Iya dek, neng Lisa sakit kanker  dan meninggal."

"Meninggal? Ya Allah. Yaudah makasih bi."

Setelah mendengar berita kalau Lisa meninggal disepanjang jalan menuju rumah Adilla menangis tersedu-sedu. Sahabat satu-satunya pergi meninggalkan dia selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun