Mohon tunggu...
Nurunnisa Hafel
Nurunnisa Hafel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Berjiwa Putih

Mahasiswi Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rapat Menghasilkan Rapat

6 Mei 2020   09:16 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat penanganan covid 19 (Dokpri)\


Dari apa yang ditontonkan untuk rakyat, saya mencoba melihat ketidak-seriusan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani problematika global (Covid-19).

Spesifik ke provinsi Maluku Utara, sejauh ini dari pantauan masih dibuat buram Serta kebingungan dengan tingkah laku para pengelolah kebijakan daerah untuk mencegah pandemi covid-19.

Setiap berita di televisi dan media cetak bahkan media masa. Yang kita lihat hanya menginformasikan para Elite Politik dengan upaya preventif yakni "rapat dan rapat" dan dipublikasi lewat surat keputusan baik ditingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Sedangkan hasil hipotesis dilapangan menunjukan. Bahwa masih saja ada aparatur yang dilapangan tidak secara serius menangani pandemi, Di sekelompok masyarakat.

Kenyataan berbanding terbalik ; masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya, arahan yang dikeluarkan pemerintah hanya sebatas hasil kesepakatan rapat semata.

lalu kapan keseriusan pemerintah turut hadir kelapangan. Untuk bisa secara jelas Transparency agar terlihat jelas salah satu tolak ukur pencapaian dari pemerintah dalam hal ini penanganan pandemi covid-19.

Masyarakat tidak membutuhkan hasil rapat dari pihak pemerintah yang sekiranya tidak berguna. lagi-lagi cara pemerintah melahirkan solusi dalam penanganan pandemi tidak sependapat dengan masyarakat buruh yaitu lockdown secara besar-besaran.

Disisi buruh Ada pedagang yang merasa kerugian disisi pendapatan keseharian mereka (efek Pandemi menghancurkan ekonomi). Kita sudah mencoba melihat dengan jelas ketidak-seriusan pemerintah.

hanya bertumpu pada rapat untuk melahirkan sebuah ide baru yang menguntungkan sepihak. Hal ini sangat tidak signifikan malahan nantinya menimbulkan polemik pada publik.

ini bukan menjadi salah satu indikator dalam penanganan pandemik yang dari waktu ke waktu semakin merosot. Jika dilihat dari aspek pendidikan,ekonomi, sosial dll.

Tidak jelas ke sasaran Dan tujuan. Padahal rapat hanya menghabiskan finansial daerah sehingga memicu kurs bunga pendapatan daerah menurun. coba kita tinjau lagi untuk melihat situasi kondisi yang kondusif di lapangan dan melihat situasi. Maka, jelas sudah bagai benang basah Yang ditegakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun