Mohon tunggu...
ANISAH
ANISAH Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UNISA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Dakwah Muhammadiyah dari Masjid ke Media Digital

11 Oktober 2025   09:39 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Muhammadiyah merupakan gerakan Islam modernis terbesar dan tertua di Indonesia yang masih eksis hingga hari ini. Muhammadiyah telah mendirikan 30 cabang istimewa di luar negeri dan melebarkan kiprah kemanusiaan ke berbagai negara dalam rangka menciptakan perdamaian global dan keadilan sosial. Anggota Muhammadiyah diprediksi berkisar antara 30 hingga 40 juta orang yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, etnis, sosial, dan budaya. (Muhammadiyah.or.id)

Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar. Dalam strategi dakwahnya, Muhammadiyah membagi ke dalam tiga bentuk: sasaran utama, sasaran umum dan sasaran khusus. Sasaran utama adalah seluruh anggota persyarikatan Muhammadiyah, dan sasaran umum adalah seluruh kaum muslimin dan muslimat. Sedangkan sasaran khusus adalah kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik khusus.  (Muhammadiyah.or.id, 2021)

Muhammadiyah lahir dari semangat pembaruan Islam yang ingin membawa umat menuju kemajuan dan pencerahan. Muhammadiyah lahir dari semangat pembaruan Islam yang ingin membawa umat menuju kemajuan dan pencerahan. Sejak awal berdirinya pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan, dakwah Muhammadiyah berakar kuat pada masjid tempat umat dibina, disadarkan, dan diajak kembali kepada ajaran Islam yang murni, berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah. (Muhammadiyah.or.id)

Muhammadiyah berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan pada tanggal 18 November 1912 di Kauman, kota Yogyakarta. Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang sangat berfokus pada pendidikan dan menjadikannya salah satu pilar utamanya sejak awal berdirinya. Fokusnya adalah mencerdaskan bangsa dengan menyatukan pendidikan berbasis agama dan ilmu pengetahuan umum, serta mendirikan berbagai lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga universitas. (Muhammadiyah.or.id)

Salah satu universitas yang bernaung di bawah organisasi Muhammadiyah adalah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). UNISA adalah bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah karena didirikan dan dikelola oleh 'Aisyiyah, sebuah organisasi otonom perempuan dalam Muhammadiyah. (Muhammadiyah.or.id, 2022)

Dalam konteks sejarah, Muhammadiyah generasi awal di bawah kepeloporan KH. Ahmad Dahlan selaku pendiri dan perintis banyak memelopori usaha-usaha pembinaan komunitas atau jamaah di masyarakat. Di antaranya membentuk dan membina kelompok pengajian seperti Wal Ashri, Fathul Asrar Miftahu Sa'adah, Nurul Iman, dan lain-lain. Didirikan Qismul Arqa kelompok putra-putri yang dibina di rumah atau asramanya, yang menjadi embrio lahirnya Madrasah Mu'allimin dan Mu'allimat Yogyakarta. Kiai dan sahabat-sahabat terdekatnya juga membina kepanduan, yang melahirkan Hizbul Wathan tahun 1918. Pembinaan Siswa Praja sebagai embrio 'Aisyiyah tahun 1917. (Muhammadiyah.or.id, 2022)

Dahulu, dakwah Muhammadiyah berpusat di mimbar-mimbar masjid, di mana para mubaligh menyampaikan ajaran Islam dengan khotbah, pengajian, dan majelis taklim. Dari ruang-ruang sederhana itu, nilai-nilai Islam berkemajuan disebarkan untuk membentuk masyarakat yang berilmu, beramal, dan berakhlak mulia. (Muhammadiyah.or.id, 2020)

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi, pola dakwah Muhammadiyah mengalami transformasi besar. Dari mimbar masjid, dakwah kini bergerak ke ruang-ruang digital --- media sosial, podcast, kanal YouTube, hingga portal berita dan aplikasi dakwah. Platform digital menjadi "mimbar baru" bagi para dai dan kader Muhammadiyah dalam menyampaikan pesan keislaman yang moderat, rasional, dan berkemajuan. (Muhammadiyah.or.id, 2020)

Dakwah di era digital bukan sekadar perpindahan medium, tetapi juga bentuk adaptasi terhadap dinamika masyarakat modern. Generasi muda yang akrab dengan dunia maya menjadi sasaran penting bagi Muhammadiyah untuk terus menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. Melalui konten edukatif, video kajian, tulisan inspiratif, hingga kampanye sosial, semangat dakwah Muhammadiyah kini menjangkau lebih luas, lintas batas geografis dan budaya. (Journal stiayyappi, Makassar.ac.id)

Transformasi ini menunjukkan bahwa dakwah Muhammadiyah tidak berhenti di satu titik, melainkan terus berkembang mengikuti zaman. Dari mimbar masjid yang penuh hikmah hingga layar digital yang menyala di genggaman, ruh dakwah mencerahkan itu tetap sama yaitu mengajak kepada kebaikan, menebar ilmu, dan membangun peradaban yang sesuai dengan konsep yang diusung Muhammadiyah yaitu "Muhammadiyah berkemajuan" sebagai identitas dan pedoman gerakan, menekankan semangat terus bergerak maju (state of dynamic), bukan hanya mencapai kondisi maju yang berhenti. (Muhammadiyah.or.id, 2022)


*Tulisan di atas diambil dari referensi artikel Muhammadiyah.or.id dan bagaimana bentuk adaptasi dengan dinamika masyarakat modern diambil dari journal stiayyappi, makassar.ac.id.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun