Beberapa poin penting yang perlu dibahas yaitu pertama, transformasi digital yaitu era digital ini telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan hidup. Kedua struktur organisasi dan institusi tradisional harus menyesuaikan diri dengan teknologi digital untuk tetap relevan digunakan. Ketiga kemunculan startup yaitu di era digital banyak startup muncul dengan cepat dan mengganggu struktur pasar yang ada. Keempat, diera digital seringkali lebih fleksibel dalam mengadopsi teknologi baru dan dapat mengubah dinamika industri. Kelima, perubahan dalam pendidikan yaitu institusi pendidikan juga menghadapi perubahan besar dengan perkembangan teknologi. Pembelajaran online dan MOOCs (Massive Open Online Courses) telah mengubah cara kita memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih mudah kompleks. Keenam, institusi pemerintahan dan regulasi pemerintahan juga harus menyesuaikan diri dengan era digital yang semakin maju, regulasi baru muncul untuk mengatur hal-hal seperti privasi data, keamanan siber, dan ekonomi berbagi. Ketujuh keamanan dan privasi yaitu didalam era digital, keamanan dan privasi menjadi isu utama. institusi harus bekerja keras untuk melindungi data dan informasi penting.
Dinamika struktur dan institusi sosial di era digital telah menciptakan berbagai permasalahan yang memengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita. Salah satu isu kritis yang muncul adalah ketidaksetaraan akses digital. Meskipun teknologi digital telah membuka peluang besar, tidak semua individu memiliki akses yang sama ke internet dan perangkat digital. Ini menciptakan kesenjangan sosial yang dalam, dimana sebagian masyarakat berada dalam risiko tertinggal dalam hal pendidikan, peluang pekerjaan, dan layanan kesehatan. Ketidaksetaraan ini juga menciptakan ketidakadilan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dibawa oleh ekonomi digital. Permasalahan selanjutnya adalah privasi dan keamanan data.
Di era digital, data pribadi adalah komoditas berharga yang sering kali diperdagangkan oleh perusahaan teknologi besar. Namun, pelanggaran data dan pencurian identitas semakin sering terjadi, mengakibatkan kerentanan privasi dan risiko finansial bagi individu. Pertanyaan etis tentang bagaimana data kita digunakan dan apakah kita memiliki kendali atasnya menjadi semakin penting. Selanjutnya, penyebaran disinformasi dan hoaks di media sosial telah menciptakan krisis informasi. Informasi palsu dapat menyebar dengan cepat dan merusak integritas berita dan kepercayaan masyarakat. Ini bukan hanya masalah kesalahan informasi, tetapi juga masalah fundamental dalam demokrasi, karena informasi yang benar menjadi kunci bagi pemilihan yang informasional dan partisipasi yang efektif dalam Masyarakat. Dalam era digital, kita juga menyaksikan peningkatan isolasi sosial dan dampak negatifnya terhadap kesehatan mental. Meskipun kita lebih terhubung secara digital, banyak individu mengalami perasaan terisolasi dalam kehidupan nyata. Interaksi fisik berkurang, dan penggunaan berlebihan media sosial dikaitkan dengan gangguan mental seperti depresi, kecanduan, dan kecemasan. Pelecehan dan kejahatan online adalah permasalahan serius yang tidak bisa diabaikan. Anonimitas di internet dapat memberikan perlindungan bagi pelaku tindakan negatif, termasuk pelecehan online, perundungan, dan kejahatan siber. Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak aman dan merusak kepercayaan dalam komunitas daring. Konflik kebijakan juga muncul akibat perbedaan dalam regulasi digital antarnegara. Isu seperti privasi data, keamanan siber, dan kontrol konten internet sering kali menjadi sumber pertentangan di tingkat internasional. Perbedaan dalam pendekatan kebijakan ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik antarnegara yang kompleks. Tantangan etis yang kompleks juga muncul dalam penggunaan teknologi digital. Terakhir, pengaruh media sosial dalam memengaruhi opini publik dan proses politik menciptakan tantangan baru dalam struktur politik dan sosial. Kampanye propaganda, upaya manipulasi informasi, dan pembentukan gelembung informasi dapat merusak integritas pemilihan dan proses demokrasi. Dalam menghadapi semua permasalahan ini, penting bagi masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi yang relevan dan efektif. Era digital membawa potensi besar, tetapi juga risiko yang signifikan, dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial ini adalah langkah pertama dalam menghadapinya.
Cambridge Analytica pada tahun 2018 mengungkap bagaimana data pengguna Facebook dapat dimanfaatkan untuk memengaruhi hasil pemilihan. Permasalahan privasi ini memerlukan peninjauan ulang kebijakan dan peraturan yang melindungi data pribadi individu di era digital ini. Kedua, isu keamanan siber menjadi semakin kompleks dan mendesak, dengan pertumbuhan internet of things (IoT) dan ketergantungan kita pada sistem komputer serta jaringan yang terhubung, ancaman terhadap keamanan siber yang semakin serius. Ketiga, perkembangan teknologi di era digital juga memunculkan isu-etika yang signifikan. Misalnya, dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, kita berada dalam posisi untuk menghasilkan mesin yang memiliki kemampuan yang semakin mirip dengan manusia, termasuk kemampuan untuk mengambil keputusan etis.Â
Namun, ini juga menciptakan pertanyaan tentang bagaimana kita harus mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi semacam ini dan menentukan batasan etika dalam pengembangan dan penggunaannya. Ini adalah tantangan kompleks yang memerlukan pembahasan dan regulasi yang cermat. Keempat, perubahan signifikan dalam struktur ekonomi adalah salah satu dampak terbesar dari era digital. Teknologi digital telah mengubah cara bisnis beroperasi, menciptakan model bisnis baru, dan mengubah cara manusia berpartisipasi dalam ekonomi menyebabkan sisi positif dan sisi negatif. Di satu sisi, ini menciptakan peluang besar untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, perubahan ini juga menciptakan ketidakpastian ekonomi dan masalah terkait seperti kerja fleksibel dan ketidaksetaraan ekonomi. Perlu adanya perhatian terhadap bagaimana mengatasi tantangan seperti ketidakpastian pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja dalam ekonomi digital ini. Dapat disimpulkan, era digital membawa banyak permasalahan yang mempengaruhi struktur dan institusi sosial kita. Dari privasi dan keamanan siber hingga kesenjangan digital dan masalah desinformasi, ada banyak isu yang memerlukan perhatian serius dan tindakan kolektif. Masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini agar kita dapat memanfaatkan potensi positif teknologi digital sambil menjaga integritas dan stabilitas struktur sosial kita.
Penyelesaian masalah dalam konteks struktur dan institusi sosial era digital merupakan tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan holistik. Dalam paragraf berikut, akan membahas lima langkah kunci yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan membangun struktur dan institusi sosial yang lebih kuat dalam era digital. Langkah pertama dalam mengatasi masalah-masalah ini adalah memperbarui regulasi dan kebijakan. Dalam era digital, regulasi yang ada mungkin tidak lagi relevan atau memadai untuk mengatasi tantangan baru yang muncul. Â
Tantangan dan masalah dalam era digital saat ini sangat beragam, namun kita dapat mencermati dua masalah utama yang meresahkan dan mencari solusinya:
1. Kebijakan Privasi dan Perlindungan Data
Masalah utama dalam era digital adalah pelanggaran privasi dan kebocoran data pribadi. Perusahaan teknologi mengumpulkan data pengguna dengan intensitas tinggi, sering kali tanpa izin yang jelas, yang dapat digunakan untuk tujuan yang meragukan atau bahkan dapat dicuri oleh pihak yang tidak sah. Solusi untuk masalah ini termasuk:
Regulasi yang Lebih Ketat: Pemerintah dapat mengesahkan undang-undang yang lebih ketat terkait privasi data, memaksa perusahaan untuk menjaga dan menghormati privasi pengguna.
Transparansi dan Izin: Perusahaan harus lebih transparan tentang penggunaan data pengguna dan meminta izin yang jelas sebelum mengumpulkan atau menggunakan data pribadi.
Teknologi Enkripsi: Pengguna dapat menggunakan alat enkripsi dan VPN untuk melindungi data mereka secara online.