Mohon tunggu...
Anino Girl
Anino Girl Mohon Tunggu... -

ingin hingar dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbang Jauh 1.0

18 Januari 2012   14:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sayang,

Tak kuasa aku menahan perasaan yang sebenarnya ada dalam diriku.

Aku yang telah kamu miliki, selama ini, membuat aku menjadi tidak bisa melepaskan sedikit saja ingatanku tentangmu. Namun aku harus menyadari, keadaan tak lagi seperti dulu. Kamu telah menduakan hatimu, dan memperlakukan ku penuh nista dan dusta selama ini. Tak bisa aku pungkiri lagi, seperti apa pun kamu perlakukan aku, sayangku tetap ada untukmu.

Sayang aku tahu kau mencintainya melebihi perasaan mu kepadaku. Hubungan kita selama 2 tahun ini dan pertemanan kita lebih dari 7 tahun tak bisa menahan hasratmu untuk bercinta bersama nya yang baru kau temui satu minggu. Karena nya kamu pernah melupakanku setahun yang lalu. Namun aku masih menerimamu, tapi yang kamu lakukan kemarin bersama dia, sangat menyakitkanku. Kamu bercumbu dengannya, dalam dekap mesra di tempat kenangan kita. Berdua menuju tempat yang paling aku sukai dan paling indah dalam hubungan kita saat aku terbaring tak berdaya. Saat aku terkulai.

Kamu bersama dia setelah bercinta denganku. Malam itu kamu terlihat begitu asing memandangku, kau paksa aku pulang dengan alasan yang tidak jelas. Dan ternyata setelah bercinta denganku kau ingin menemui dia, kekasih barumu.

Sayang, tak bisa kah kau berpikir saat itu? Aku tengah mengandung anakmu? Anak yang akan kita jadikan alasan agar kau diterima di keluargaku? Anak yang akan menjadi teman kita nanti nya disaat tua dan lemah?


Sayang, tegamu perlakukan aku bagai hewan yang tak lagi kau butuhkan. Bersama dia yang baru, kau teror aku. Dia menghina ku sesuka hatinya dan kau hanya diam tak membelaku sedikit saja.

Sayang setan apa yang tengah ada dalam benakmu kala itu? Saat kalian merencanakan untuk menerorku dengan sms kalian? Saat dia memintaku darimu ? dan kau yang telah mengirimkan semua sms cercaan itu untukku?

Sayang tak ingatkah selama ini? Aku membersihkan kotoran kakimu dengan segudang yang aku bisa?Kubasuh peluhmu dan menngurut daki yang ada di  tubuhmu? Aku ada saat kamu belum mengenal apa itu teknologi? Saat tak ada satu pun orang yang memandangmu? dan saat semua meremehkanmu dengan sebelah mata?

Setelahnya hanya luka yang kau gores bukan hanya padaku. Tapi pada rahimku. Pada kenyataan pahitku dalam melawan erosi atas kondisiku?Pada keluargaku, pada kehidupanku, pada masa depanku yang tak lagi bisa ku tatap.

Aku melawan kematianku dan kau bercumbu? Dalam balutan penyakit cancer ku yang kau anggap palsu? Bahkan dia mengolokku bahwa aku mengada-ngada hanya untuk pertahankan kamu? Apa kamu tidak ingat? Sebelum kamu bersamaku dulu, aku sudah memberi tahukan tentang sakitku? Dan kamu tidak mempedulikan bagaimana kondisi fisikku.

Sayang, kau paksa aku menggugurkan anak kita? Kau janjikan aku semua keadaan akan membaik bila ku lakukan itu? Tapi sayang kamu tak pernah tahu bagaimana aku melakukan semua nya seorang diri. Dengan harapan palsu darimu aku bertahan, ternyata saat kesakitanku itu kamu masih saja bercumbu dengannya, di rumah kontrakan dia, dan kau pajang semua cumbuan kalian dalam bentuk foto saksi bisu.

Kamu tak kan pernah tahu bagaimana aku menjadi gila, dan tak bisa apa-apa.

Hidupku telah hancur kalian buat, semoga kalian bahagia telah membuatku seperti ini.

Sayang, kini kau bersama nya. Tapi kau ingin aku kembali padamu, hanya dengan kata-kata.

Sayang, aku memang sangat mencintaimu, bahkan aku ingin bersamamu. Tapi aku tidak ingin menjadi orang ketiga dari kekasihku sendiri, dari orang yang telah pernah menghamiliku dengan alasan agar bisa bersatu dan diterima keluargaku. Sayang, aku tidak ingin dia, dia wanitamu, itu, terluka, seperti ku.

Sayang,,bahagialah bersama dia, jangan hiraukan aku lagi. Aku kini tak punya masa depan. Aku hanya selembar daun busuk, yang terbang tertiup angin. Tidak sepertinya yang punya segala nya, punya masa depan indah bersamamu.

Sayang jaga dia baik-baik, jangan mengirimiku lagi pesan-pesan singkatmu, yang mengatakan penyesalanmu. Dan jangan lagi mengirimkan simbol tangisan.

Tak ada yang perlu kau tangisi, setelah kau meninggalkan ku tanpa perasaan.
Pilihanmu sudah tepat sayang, dia gadis pintar yang punya kedudukan, yang bisa memberimu anak-anak dengan masa depan yang jelas. Yang bisa membanggakan ibu dan keluargamu. Yang bisa mengangkat nama mu di depan teman-temanmu.

Sayang, jangan pernah berpaling darinya, Cukup aku yang kau dan dia perlakukan begini, jangan ada wanita lain sepertiku. Sayang, mungkin aku tidak bisa lagi bahagia, karena rasa bersalahku telah mempercayaimu untuk menggugurkan anakku. Semoga kejadian ini hanya menimpaku.

Hanya aku.

Dan aku akan pergi mengikuti arah angin, aku pergi darimu untuk melihatmu bahagia dengan pilihanmu dulu. Jangan pernah sesali dia, sekali lagi setelah kau buang aku begini.

Aku pergi membawa pesan pada semua wanita. Agar tidak ada yang terbuang sepertiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun