Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki dengan Taji Janji Suci

22 September 2020   12:55 Diperbarui: 22 September 2020   13:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawakannya standar, tidak pendek tidak juga tinggi. Kulitnya coklat khas timur jauh. Rambutnya lurus hitam legam, tidak ada yang istimewa pada tampilan lelaki itu. 

Hanya ketika tertawa saja baris giginya menunjukkan sedikit pesona. Putih berjajar rapi, dengan sedikit gingsul menyembul. Lama-lama manis juga memandangnya.


Itu yang kubatin kala pertama mengenal. Di sebuah pertemuan tim marketing promotion perusahaan iklan. Dalam rangka branding produk real estate aku mengenalnya. Lelaki yang meminta hanya dipanggil Jon. Tidak mengenalkan namanya lengkap. Terlalu panjang dan sulit katanya.

Dia datang bersama klien yang datang ke perusahaan tempatku bekerja. Sebagai pendamping bos untuk merancang narasi aku selalu ikut kemanapun bosku pergi. Termasuk mendampingi klien. Kapanpun jam berapapun aku dipanggil harus hadir.

Pertemuan pertama tidak ada yang mengesankan darinya selain hanya namanya. Selanjutnya jadi lebih dekat karena dia rajin chat.

 "Kamu sudah makan?
"


Itu kalimat pertanyaan yang selalu dia ucapkan sebelum obrolan panjang dimulai.

Seperti sebentuk perhatian. Apalagi ketika dia melanjutkan,"Kalau belum aku jemput ya. Kita makan berdua di luar."

Sejurus kemudian Brio abu-abu datang. Mengantar kami menuju tempat yang dia pilih, atau kadang aku yang menawarkan.

Bukan resto atau kafe tempat yang sering kami singgahi. Warteg, atau orang jualan nasi goreng di pinggir jalan itulah yang menjadi sasaran.

"Aromanya membuatku sangat berselera." Itu yang diucap Jon menjelaskan alasan memilih tempat makan itu.

Hanya makan bersama awalnya, kemudian berbincang dengan gelak canda. Hingga kedekatan ini menjadikan nyaman hubungan. Hampir tiap hari, siang atau malam kuhabiskan waktu mengisi perut dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun