Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkat Tulisan Sahabat, Umroh Saya Dapat

1 Agustus 2020   17:46 Diperbarui: 1 Agustus 2020   19:31 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menjadi obyek tulisan, tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Apalagi ini menyangkut keseharian yang akan dikompetisikan. Untuk sebuah perjalanan umroh.

Biasanya, saya diwawancara karena kegiatan literasi yang memang  aktif saya lakukan. Lalu jurnalis itu menulisnya di media, koran salah satunya.

doc.pri
doc.pri
Bukan karena kegiatan saya yang lain. Yang mungkin bila orang tahu, tak akan tertarik. Sama sekali tidak bernilai jual.

Kali ini kawan saya, sahabat kompasianer saya, guru dan penulis dari Blitar, Enik Rusmiati mengajukan izin ingin menulis tentang saya. Tidak untuk prestasi --kalau boleh saya katakan demikian -- di bidang penulisan, seperti yang biasa ditulis orang tentang saya, tapi karena kehidupan sehari-hari.

Padahal tak ada yang istimewa dari rutinitas ini. Banyak orang mengalami, sama seperti ibu-ibu single parent yang lain. Hanya saya berada di antara orang pinggiran lebih tepatnya. Ya, saya adalah bagian dari mereka. Yang untuk makan sehari-hari harus berpeluh keringat. Datar, hambar, tidak ada hal menarik untuk diceritakan.

Tetapi bu Enik ngotot, dia ingin mengangkat kisah saya dalam sebuah tulisan, diikutkan kompetisi tokoh inspiratif untuk memperoleh tiket umroh.

Berawal dari sapa sorenya kala bulan puasa Ramadhan waktu itu, saat Malang Raya harus menjalani PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Lagi opo mbak?" (Sedang apa)

Tidak saya jawab langsung karena riweuh. Maka satu foto saya minta seseorang mengambilkan. Saya kirim padanya.

Foto yang menggambarkan saya sedang berjualan makanan dan minuman keliling kampung.

Pertanyaan dengan nada heran dia sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun