Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Mata Cinta

20 Februari 2019   08:14 Diperbarui: 20 Februari 2019   08:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dua Mata Cinta

Dua mahkota memantulkan cahaya. Dua cinta memendarkan pesona. Putih warna menanda usai muda. Ada ayah bunda, yang tak henti berbagi mesra.

Duka lara ditanggung, bukan keluh merundung. Berbagi cinta itu kebiasaannya. Menyemai kasih meski lirih. Berbisik pada usap dahi. " Cepatlah pulih duhai belahan hati."

Tautan jemari, irama hati, sungging senyum suci mengiring. Jalinan cinta senja usia aduhai indahnya. Renta bukan lagi mengebiri romansa.

Aku menyaksikan dengan dua netraku sendiri. Dua mata cinta itu beradu pandang, tatapan menguatkan. Saling mendoakan. Untuk kuat di dunia. Raih bahagia bersama hingga  masa akhir dunia. Pun bila berganti kebangkitan kehidupan dari kematian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun