Perasaan dihargai, dihormati lebih dari yang saya bayangkan. Saya pikir proses berhenti akan makan waktu singkat tak sampai menginap. Ternyata ada hal lain, ada pelajaran yang tetap diberikan kepada santrinya sebelum dia meninggalkan bumi berpijaknya. Â Pelajaran tentang kesabaran, tentang memaafkan dan tentang mengikhlaskan kesalahan itu yang saya rasakan. Buahnya, cinta ini makin tumbuh bukan malah berhenti seiring kami pergi.
Hingga ada janji mematri, suatu saat bila Tuhan memperjalankan, saya akan antar sendiri anak saya untuk kembali. Tulisan ini saya buat untuk para ibu yang akan membawa anaknya pergi dari habitat berada. Laluilah seluruh prosesnya. Nikmati dan ambil hikmah. Maka akan kita dapati bahwa hidup ini begitu indah. Hujan cinta dimana-mana. Berlalulah dengan cinta terpatri, menepis ada walau sebiji duri.Â
******
Teriring hormat untuk Kepala Sekolah Hebat. Lelaki mulia kecintaan siswa, santri dan wali santri Ustadz Habibi Walid Kutub.
Malang. SMP Islam 1 Pujon. 12022019