Mohon tunggu...
Anggun Wahyuningsi
Anggun Wahyuningsi Mohon Tunggu... Sedang belajar menulis

Mahasiswa dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

5 Kuliner Khas Suku Banggai

5 November 2020   09:40 Diperbarui: 5 November 2020   09:55 2573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa di mana memiliki keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas daerah atau sering disebut makanan khas daerah. 

Makanan khas daerah artinya makanan yang biasanya di konsumsi di suatu daerah tertentu. Karakter suatu masakan daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. 

Misalnya di daerah pegunungan, iklim pegunungan yang dingin dan menghasilkan bahan pangan berupa sayur-mayur, umumnya olahan masakannya berbahan dasar sayur yang disajikan dalam suhu panas dengan rasa pedas identik dengan daerah tersebut, karena tujuannya untuk menghangatkan badan. 

Sedangkan Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.

Banggai Kepulauan adalah kabupaten yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 171.627 jiwa yang, letaknya yang langsung berbatasan dengan Teluk Tomini sebelah utara, dengan Laut Maluku di sebelah Timur, Selat Peling sebelah barat, dan Teluk Tolo sebelah selatan. 

Kabupaten yang berulang tahun di tanggal 3 November ini, kini telah berusia 21 tahun merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai makanan khas yang wajib dicicipi apabila berkunjung ke pulau yang terletak diujung timur Sulawesi ini. Berikut 5 makanan khas Banggai Kepulauan yang wajib kamu tahu.

1. SALANGGAR

Salanggar adalah olahan pisang yang dicampur bersama santan dan bumbu tertentu. Makanan ini menjadi salah satu menu wajib bagi masyarakat Banggai. Biasanya disuguhkan bersama dengan kuah asam atau sambal terasi dan dabu-dabu. 

Rasa makanan ini perpaduan dari gurihnya santan dan manisnya pisang. Dalam acara-acara besar kedaerahan atau acara syukuran menu ini selalu tidak ketinggalan dan bisa menjadi alternatif ketika sudah bosan makan nasi.

2. SINOLE

Sumber: Dok. Dapoer Yuyu
Sumber: Dok. Dapoer Yuyu

Makanan khas satu ini juga sangat identik dengan masyarakat Banggai. Olahan berupa sagu dan kelapa yang disangrai lalu diberikan bumbu garam, gula dan sedikit perasan santan ini merupakan menu yang jadi primadona terutama saat rekreasi di Pantai. Biasanya disandingkan dengan ikan bakar dan sambal dabu-dabu. Rasa dari kuliner ini gurih dan manis namun berbeda konsep rasa dengan salanggar.

3. UBI KALUK

Sumber: Youtube TRANS7 OFFICIAL
Sumber: Youtube TRANS7 OFFICIAL
Cara memasak kuliner ini mirip dengan salanggar, hanya saja ini versi ubi talas. olahan ubi talas atau keladi yang dipotong pada bagian tengahnya, kemudian ubi tersebut dikeluarkan isinya dan ditambahkan bumbu khas ala Banggai Kepulauan. lalu, ubi tersebut diikat dan direbus menggunakan santan.

4. KUAH ASAM

Sumber: Dok. primarasa
Sumber: Dok. primarasa

Olahan lauk satu ini juga lazim ditemui di rumah-rumah mayarakat Banggai, kuah asam ini terdiri dari ikan yang direbus bersama bumbu-bumbu dasar serta ditambahkan buah yang menghasilkan rasa asam misanya belimbing wuluh, jeruk atau kecombrang (tikala). Ikan kuah asam ini biasa disajikan bersama nasi, salanggar, onyop (papeda) dan lain sebagainya. Rasanya yang segar dan gurih membuat menu ini sering di hidangkan ketika siang hari.

5. PISANG LOWE

Sumber: Instagram @rageyopapiet
Sumber: Instagram @rageyopapiet

JIka dilihat sekilas pisang lowe mirip seperti pisang goreng pada umumnya. Namun kenyataannya berbeda, bentuknya lebih pipih. Pisang ini sangat nikmat bila di suguhkan bersama dengan sambal mentah atau terasi. Pisang diiris agak tipis kemudian digoreng garing. 

Meski luarnya renyah, daging pisang tetap empuk di dalam. Rasa pisang ini lebih dominan gurih. Sayangnya untuk kalian yang tinggal diluar Sulawesi akan kesulitan menemukan pisang ini bahkan tidak akan mendapatkannya kecuali langsung bertandang ke pulau Sulawesi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun