berhasil kaukunyah gemeretak suarakuÂ
indra terbenam kisah aspal sepi pada lorong jiwamu
kaubelah sipitku
mengiris lidah berliur asin yang terus menggeliat garis waktu
kitab-kitab ranum yang panen sejak dulu
kaurapuhkan sekali kedip
menanamnya jauh dari lahadku
goresan-goresan amonia yang kaulukiskan pada jantung
dan kulitku yang pecah membentur bulan hingga nadiku berkabung
jejakmu padam ditelan permukaan
ditemukan mati suri yang tak pernah mengenaskan
-Bandung