Mohon tunggu...
Anggun Yusgita
Anggun Yusgita Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidika IPA Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Beat dan Bahaya : Fakta Fisika di Balik Fenomena Sound Horeg

11 Oktober 2025   14:53 Diperbarui: 11 Oktober 2025   14:53 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound Horeg. sumber : pinterest.com

Dampak sound horeg dalam pendekatan fisika adalah meningkatnya energi dan tekanan gelombang bunyi di udara yang dapat menimbulkan getaran pada benda sekitar, interferensi suara, serta berpotensi merusak pendengaran akibat intensitas bunyi yang melebihi ambang aman. Dampak lain dari pembunyian sound horeg ini adalah berkaitan dengan kesehatan mental yaitu gangguan dalam tidur ataupun penyebab stress. Begitu pula dengan kebisingan yang mengganggu keseimbangan lingkungan alami, misalnya mengganggu aktifitas satwa liar. 

E = I t

yang berarti energi bunyi (E) bergantung pada intensitas (I) dan lama waktu paparan (t).
Jadi, semakin besar intensitas suara dan semakin lama kita mendengarnya, semakin banyak energi bunyi yang diterima telinga dan semakin besar pula risiko kerusakan pendengaran.  

Saran atau Rekomendasi

Berdasarkan analisis fisika terhadap fenomena sound horeg, beberapa rekomendasi dapat diterapkan untuk meminimalkan dampak negatifnya. Pengguna sound system perlu mengendalikan intensitas bunyi agar tidak melebihi ambang batas aman 85 dB, sehingga tidak menimbulkan gangguan pendengaran maupun ketidaknyamanan bagi lingkungan sekitar. Penataan arah dan jarak speaker juga harus diperhatikan agar gelombang bunyi tidak terfokus ke area permukiman dan mengurangi efek pantulan atau interferensi suara. Selain itu, penggunaan bahan peredam akustik seperti busa atau panel penyerap bunyi dapat membantu meredam energi akustik berlebih.

Dalam perancangan sistem suara, prinsip-prinsip fisika seperti resonansi dan frekuensi alami sebaiknya diterapkan untuk meningkatkan efisiensi keluaran suara tanpa harus menaikkan daya berlebihan. Operator maupun pendengar di sekitar sound horeg disarankan menggunakan pelindung telinga untuk mengurangi risiko kerusakan pendengaran akibat paparan suara keras dalam waktu lama. Terakhir, perlu ditingkatkan edukasi dan kesadaran bahwa kualitas audio tidak hanya diukur dari kerasnya volume, tetapi juga dari kejernihan, keseimbangan frekuensi, dan kenyamanan akustik bagi masyarakat sekitar.

Daftar Pustaka

1. Aprilian, E. W., & Poerwanti, S. D. 2025. Dampak Parade Sound Horeg terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bumirejo, Kabupaten Blitar. Jurnal Intervensi Sosial, 4(1), 13-20.

2. Arsyad et al. 2023. Panduan Gelombang Bunyi dan Cahaya. Bandung : Indonesia Emas Group

3. Latifah, N.L. 2015. Fisika Bangunan 2. Cibubur : Griya Kreasi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun