Mohon tunggu...
Anggit Restuningsih
Anggit Restuningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Kadang menulis.

Halo, saya Anggit tapi kerap pakai nama pena restyu. Mungkin nanti banyaknya nulis puisi, pengalaman pribadi, dan secuil opini. Salam kenal, ya. Kalau berkenan boleh mampir juga ke https://hirestyu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kafein

26 Agustus 2022   15:20 Diperbarui: 26 Agustus 2022   15:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata makin sayu
Menyipit tipis mau redup
Mirip bohlam sekarat sinarnya

Kantuk melambai dalam otak
Batas waktu mengejar bak hantu
Aku berdecak
Jemari menari di papan ketik kian laju

Dulu aku kerap bercanda
Bilang tidur untuk orang lemah
Sial, kutarik kata-kata itu
Aku ini lemah, jadi aku butuh tidur

Lelah memenuhi awang-awang
Entah berapa kali mulut terbuka
Menguap lebar layaknya kuda nil

Masih belum kelar
Tumpukan yang perlu dikejar bak gunung
Tinggi menjulang, ujung tak nampak

Aku meringis
Kantuk kian jadi
Lantas aku bergegas sejenak
Menuju pantri mencari senjata

Saat begini kafein pahlawanku
Air kerut pekat beraroma khas
Pahit tipis menyapa papila

Seteguk mampu usir kantuk
Memaksaku kembali terjaga
Menstimulasi dopamin dalam otak
Buang lelah balik lembur

Memang benar teman saat lembur
Ya secangkir kafein jawabnya

---restyu, 260822.

Baca juga: puisi di jurnal coretanku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun