Akaza atau yang dahulunya dikenal dengan nama Hakuji saat masih manusia di Demon Slayer mempunyai hubungan sangat begitu mendalam dengan seorang wanita bernama Koyuki, yang merupakan putri dari seorang pemilik Dojou.
Koyuki dulunya dia merupakan tunangannya di era sebelum ia diubah menjadi iblis, oleh Kibutsuji Muzan. Kisah mereka merupakan kisah cinta yang penuh dengan kesetiaan yang tragis, begitu kuatnya hingga tetap membayangi keberadaan Akaza sampai akhirnya dia sebagai Iblis bahkan sampai dia dikalahkan oleh Giyu Tomioka dan Tanjiro Kamado di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Part 1.
Catatan: artikel ini mengandung spoiler dari manga dan film anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Part 1
Awal Pertemuan hingga berakhir tragisÂ
Hakuji pertama kali  bertemu dengan Koyuki, saat ayahnya, Keizo membawa Hakuji ke rumahnya untuk merawat Koyuki yang sakit parah. Koyuki, dia gadis yang begitu lemah yang sering terbaring di tempat tidur, justru memancarkan kebaikan dan harapan.
Hakuji meskipun masih muda, merawatnya dengan hangat dan menghiburnya, bahkan dia juga berjanji suatu hari mereka akan pergi menonton kembang api bersama meskipun Koyuki saat itu tidak bergerak sendiri.
Beberapa tahun berlalu, Koyuki pun sembuh dari penyakitnya dan akhirnya mereka bertunangan, Keizo pun menunjuk Hakuji sebagai penerus dojo-nya dan dia pun menyutujui pertunangan ini.
Namun, kebahagian ini tak berlangsung lama. Tepat saat Hakuji pulang dari mengunjungi makam ayahnya, Hakuji mendapatkan kabar jika Koyuki dan Keizo meninggal setelah meminum air sumur rumahnya yang ternyata di campur oleh racun oleh dojo tetangga dikarenakan iri dan takut kalah secara fisik.
Akibat kejadian ini, Hakuji kehilangan kendalinya dan membalaskan dendam dengan membunuh semua orang yang ada di dojo itu, meskipun salah satu diantara mereka tak terlibat dalam insiden tersebut.
Kependihan dan kemarahannya pun membuat Muzan tertarik denganya dan mengubahnya menjadi Iblis, dan akhirnya dia menjadi Akza sebuah iblis yang kuat tapi juga kehilangan sebagian besar ingatannya saat masih menjadi manusia.