Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Kaitannya dengan Islam

Dr. Ira Alia Maerani (dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang)

Cindy anggita putri  (mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Unissula, Semarang)

Semua bangsa dan negera berkeinginan untuk berdiri dengan kokoh, tidak mudah goyah dan terpengaruh oleh kerasnya permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sebuah negara yang berkeinginan menjadi negara yang kuat dan kokoh, diharuskan memiliki ideolog negara yang kuat dan kokoh pula agar negara tersebut tidak rapuh. 

Pada zaman yang semakin modern ini, terdapat beberapa rakyat Indonesia yang sedikit melupakan betapa penting Pancasila menjadi ideologi dari bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan berkembangnya teknologi yang semakin canggih di era modern. Sedangkan proses yang dilalui untuk merumuskan Pancasila tidak mudah, teapi harus melalui proses yang rumit dan panjang. Ada tiga arti utama kata ideologi, yaitu :

Ideologi sebagai kesadaran palsu, biasanya dipakai oleh para ilmuwan sosial serta filosofis. Dikatakan bahwa ideologi merupakan teori yang tidak di dasarkan pada kebenaran, tetapi pada kepentingan orang -orang yang menyebarkannya. Ideology dipandang sebagai sarana bagi para penguasa atau kelompok sosial tertentu untuk melegitimasi kekuasaan.

Ideologi dalam arti netral, yang artinya keseluruhan system pemikiran, nilai dan sikap dari suatu kelompok sosial tertentu. Ideology dalam artian ini ditemukan pada negara - negara yang beranggapan bahwa "ideology negara" adalah penting. Diartikan sebagai netral karena isi ideology menentukan baik buruknya negara.

Ideologi dalam arti kepercayaan tidak ilmiah, dipakai pada filsafat positivistik dan ilmu sosial. Semua pemikiran yang tidak bisa dibuktikan secara empiris mapun logis-matematis.

Menurut AL-Marsudi dalam bukunya Pancasila dan UUD 1945 dalam paradigma reformasi, disebutkan bahwasannya kata ideologi berasal dari Bahasa yunani iden yang artinya melihat, sedangkan idea artinya raut muka, gagasan, perawakan dan kata logi yang artinya ajaran. Sehingga ideologi memiliki makna ajaran ilmu tentang buah pikiran dan gagasan. 

Sedangkan menurut H. Titus, makna dari ideologi yaitu istilah yang dipakai untuk seperangkat cita-cita yang berkaitan dengan berbagai jenis masalah, politik dan ekonomi, filsafat sosial, yang dilakukan untuk suatu rencana sistematis atas suatu cita-cita yang dilakukan oleh kelompok atau kelas sosial. Jika rumusan ini diimplementasikan pada Pancasila dengan definisi filosofi sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa Pancasila adalah upaya pemikiran rakyat Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian mendekatinya atau menganggapnya sebagai keterampilan yang bekerja dalam ritme Ruang dan waktu.

Kedudukan Pancasila selain sebagai dasar negara republik Indonesia juga memiliki kedudukan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang senantiasa di pakai dalam kehidupan bernegara secara konsisten. Pancasila sebagai ideology dari bangsa Indonesia juga sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang secara alami dapat berkembang pada kehidupan masyarakat dan bukan karena paksaan, atau Pancasila merupakan suatu akar dari kehidupan sehari - hari dari bangsa Indonesia. Daya tahan dari suatu ideologi menjadi faktor bertahan atau pudarnya sebuah ideology negara dalam mengahadapi perubahan masyarakat.