Mohon tunggu...
ANGGITA DEWI KUSUMA
ANGGITA DEWI KUSUMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - anggita dewi

Mensyukuri Hidup

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Islam

30 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 30 Juli 2021   16:31 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalmmualikum Teman-teman.

Apa kabar, semoga sehat selalu yah, jangan lupa selalu jaga kesehatan.

Disini saya punya artikel baru loh, yang judulnya KONSEP PEMBANGUAN EKONOMI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.

Ada yang tau tidak ?

Apa itu Konsep Pembangunan Ekonomi Islam? 

Sebelum menjelaskan terlalu jauh konsep pembangunan dalam islam, ada baiknya kita mengetaui terlebih dahulu istilah-istilah pembangunan ekonomi islam.  Kata pembangunan sudah tidak asing kita dengar lagi, tentu juga tidak sulit untuk mrengartikannya. Pada umumnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi melalui peningkatan-peningkatan infrastuktur, perusahan semakin banyak dan berkembang, taraf pendidikan yang semakin tinggi dan berkualitas. Dengan adanya perkembangan ini yang di harapkan ialah peluang kerja yang semakin bertambah, tingkat pendapatan meningkat dan kemakmuran masyarakat yang semakin tinggi. 

Konsep Pembangunan Dalam Ekonomi Islam 

Munculnya ekonomi Islam di dunia akibat  kegagalan dari sistem ekonomi Liberalisme. Sistem liberalisme ini gagal dalam menciptakan pemerataan dan keadilan pembangunan akibatnya hanya menyisahkan ketimpangan yang semakin mendalam anatara individu, kelompok, antar sektor perekonomian bahkan antar negara khususnya negara maju dan berkembang. 

Akibat yang ditimbulkan membuat kemiskinan semakin merajalela, kemelaratan semakin menjadi. Karena keadila dan kemakmuran tidak akan pernah didapatkan tanpa adanya perubahan yang mendasar terutama kebebasan pasar selagi sumber kedaulatan yang mengatur perekonomian dunia. Sementara itu negara berkembang mengalami kesulitan dan ketidakberdayaan, yang berimplementasi pada sumber daya yang rendah, kejenjangan sosial, kemiskinan, pengangguran yang tak kunjung padam menjadi pusat perhatian dunia. Dalam islam, kemiskinan sering kali di akui nasib yang menimpa, namun tidak membenarkan atau membiarkan diri untuk menjadi msikim. Tidak jarang akibat kemiskinan, masyarakat banyak berbuat kekufuran. Contohnya mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencuri karena ada kebutuhan yang mendesak dan lain sebagainya. 

Dalam berbagai implementasi ekonomi pembangunan selama ini diterapkan oleh banyak negara, kemiskinan penduduk, ketimpangan sosial, pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan merupakan masalah besar yang belum terselesaikan secara tuntas oleh negara, terutama negara berkembang.  Sebaliknya ada sebuah negara di Timur Tengah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, mayoritas penduduknya sudah sejahtera sehingga tidak ada yang mau menerima zakat. Sejarah membuktikan bahwa negara yang makmur ialah negara yang apa bila garis kemiskinannya rendah. 

Inilah salah satu contoh negara dunia yang pernah menereapkan ekonomi pembangunan Islami dengan lima pilar utama yaitu:

1. Penguasa yang tidak serakah, menganut pola hidup sederhana, tidak kikir dan juga tidak boros(iqtisyadi) demikian juga rakyaktnya. 

2. Kesadaran dan keikhlasan setiap warga negaranya melaksanakan perintah Allah melalui zakat, infak, wakaf dan sedekah dan penerimanya semakin sedikit karena malu(budaya malu dan takut terhadap hinaan Allah di dunia dan akherat)

3. Mengelola Bazda-Baznas secara tepat sehingga distribusi sosial tepat waktu, sasaran, dan jumlah( transparan, asas manfaat)

4. Pengelolaan sumber kekayaan alam oleh negara untuk perbaikan taraf hidup masyarakat seutuhnya, dan menghilangkan sifat-sifat pejabat yang rakus (tamak).

5. Pengawasan dan keadilan hukum terhadap perlaku perusakan darat dan laut ditindak, dan jaminan negara terhadap rakyaktnya sudah seharusnya bukan sebagaimana adanya. 

Implikasi dari lima dasar di atas, jika baik, maka akan berdampak pada pemeliharaan  dan perbaikan, namun sebaliknya jika tidak baik maka akan berdampak negatif dan harapan kebahagian akherat dipastikan tidak akan terwujud karena tidak berjumpa dengan TuhanNYa. Dengan demikian konsep pembangunan dalam Islam sebenarnya cukup sederhana , karena tidak menggangukan kepemilikan individu, dan menaifkan kepemilikan kolektif ddengan motor menggerakannya "spiritual" karena Allah. 

Prinsip-prinsip Umum Pembangunan Ekonomi Dalam Islam.

1. Kepemilikan.

Menurut Aedy, kepemilikan dalam pembanguan ekonomi perspektif Islam di bagi menjadi tiga macam, yakni: 

1. Kepemilikan individu.

Kepemilikikan individu dihargai dan dihormati semua orang sehingga siapapun merasa aman dan nyaman. Adapun dalam pemanfaatan, melekat pula kewajiban antara lain tidak boleh merugikan orang lain, tidak mendatangkan kemudharatan bagi orang lain dan selalu dalam niat ibadah kepada Allah. Zakat wajib dikeluarkan jika setelah sampai haul dan nisabnya. Bahkan sewaktu-waktu fungsi sosial dari pendapatan dapat diberikan kepada orang tertentu dengan niat ibadah. 

2. Kepemilikan umum

Dalam menyikapi anugerah Allah, manusia wajib mensyukuri sebagai pemilik bersama, merawat sebagai mana mestinya. Dalam Islam campur tangan pemerintah hanyalah dalam bentuk pengendalian dan kebijakan, dan hasilnya sebesar-besarnya di serahkan kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan ekonomi. 

3. Kepemilikan Negara

  • Sumber pendapatan negara adalah untuk negara. Negaralah yang mengatur pemanfaatanya untuk keamanan, keteriban negara dan lain sebagainya yang merupakan kepentingan negara. Termasuk fasilitas dan infrastuktur lainnya yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

2.  Menghidupkan Tanah Mati 

Konsep ekonomi Islam terhadap tanah mati(lahan terlantar) menjadi tanggungjawab pemiliknya. Ada dua tanggung jawab. Pertama pemilik lahan dibebankan pada fardu kifayah, dan bukan fardu ain.  Artinya bahwa pemilik lahan pertanian akan dituntut pada pengadilan Tuhan dan bertanggung jawab terhadap hak kepemilikannya. Kedua, pemilik lahan tidur berkewajiban mengeluarkan zakat(denda) kepada negara di sebabkan lahan yang tidak difungsikan . 

Jika tidak dilaksanakan opsi diatas maka negara berhak mengambil alih. 

3. Pengelolahan Sumber Daya Liar 

Sumber daya liar merupakan bagian dari sumber pendapatan masyarakat, karena 4/5 dari bumi ini adalah air dan laut, sehingga sumber daya liar yang paling  banyak terdapat di laut dan di air. 

Kesimpulan

1. Dalam perspektif Islam, Pembanguan ekonomi mendapat perhatian yang amat besar dan telah dicontohkan oleh nabi dan rasul dan kemudian dirangkum oleh Rasullullah SAW dengan agenda ilahi"Akhlak ekonomi" 

2. Prinsip-prinsip umum pembangunan ekonomi dalam Islam adalah serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi melalui peningkatan pembanguanan infrakstruktur. 

Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat yah teman-teman

Wassalammualaikum Wr Wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun