"Aku yang jahat, semoga Ibu baik-baik saja, dan Tuhan mengampuni dosaku..." dia terisak lagi.
Aku meninggalkannya sendiri dengan kopinya. Lalu aku keluar menyambut dokter Tata yang datang bersama kekasihnya dokter Syamsul. Bahkan baru kali ini aku diberitahu bahwa Renata telah berpacaran dengan dokter Syamsul.
HIROKU
Yang sama sekali tak aku duga, ketika Papah datang bersama Hiroku, ibu tiriku. Papah juga mengajak Tante Tuty dan suaminya, juga Tante Ratna yang tinggal di Denpasar. Sebuah kejutan yang luar biasa.
"Makasih Pah, sudah datang, makasih Hiroku," kataku pada Papah dan perempuan Jepang itu sambil kucium pipi kiri dan pipi kanannya.
Aku menarik Riksa di dekatku.
"Papah, ini Riksa," kataku pada Papah.
Mereka berpandangan. Lalu berjabat tangan.
"Apa kabar, Om?"
"Baik..."
Tante Tuty dan Tante Ratna juga datang dan membawa anak-anaknya yang kemudian sudah berkumpul di ruang televisi. Sepupu-sepupuku itu ternyata sudah besar-besar dan mereka sudah saling akrab karena memang sudah sering bertemu.