Mohon tunggu...
Anggie D. Widowati
Anggie D. Widowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Penulis Novel: Ibuku(Tidak)Gila, Laras, Langit Merah Jakarta | Psikolog | Mantan Wartawan Jawa Pos, | http://www.anggiedwidowati.com | @anggiedwidowati | Literasi Bintaro (Founder)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Miss Fransiska"

12 Januari 2018   14:11 Diperbarui: 15 Januari 2018   01:21 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Nia, saat-saat terakhir Beliau, hanya kamu yang dirindukannya, bukan aku," kataku.

Wanita cantik dengan gaun hitam itu memandangku. Lalu dia membetulkan kerudung hitam transparannya yang melorot di pundaknya. Ada ekspresi yang tak aku pahami.

"Tak perlu membohongi aku, bertahun-tahun Mama menghabiskan hidup, pikiran dan memberikan hatinya untuk murid-muridnya. Bahkan wajah dan namaku saja mungkin sudah tak ingat," sergahnya dengan keras.

"Itu betul, Nia, aku tidak bohong, Beliau mencarimu, Beliau minta kamu memaafkannya, karena telah mengabaikanmu, aku dengar sendiri sebelum saat-saat terakhirnya..."

Perempuan muda itu, mendengus kesal.

"Selama ini yang selalu dibicarakannya hanya kamu, Suzan, kamu adalah perempuan hebat, dan aku harus mencontoh kehidupanmu."

"Oh, itu hanya karena terbatasnya pergaulannya. Miss tidak punya banyak teman, jadi juga tidak punya banyak cerita, sebagai guru, sangat wajar kalau Miss hanya berbicara seputar sekolah dan murid-muridnya."

"Tetapi itu terjadi bertahun-tahun, Suzan, dan dia tak pernah peduli dengan perasaanku, dengan cemburuku."

"Baik aku mengerti perasaanmu, Nia, aku bersama beliau pada saat-saat terakhirnya. Waktu itu sempat beliau minta agar kamu kembali kepadanya, hidup bersama denganya di rumah lama di Jakarta, itu saja pesan beliau."

"Sekali lagi terima kasih, Suzan."

"Iya, sama-sama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun