Masa kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan janin selama sembilan bulan. Kehamilan dan persalinan dapat menimbulkan resiko kesehatan yang besar, termasuk bagi perempuan yang tidak mempunyai masalah kesehatan sebelumnya. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Tanda bahaya kehamilan adalah suatu gejala yang muncul dalam kehamilan sehingga terjadi komplikasi (WHO, 2010). Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selamakehamilan merupakan upaya terbaik untukmencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil (Prawirohardjo, 2016). Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Angka kematian yang tinggi disebabkan dua hal pokok yaitu masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab akibat dan penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, nifas, serta kurang meratanya pelayanan antenatal care (Kementrian Kesehatan., 2018). Sehingga dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dilakukan pengabdian pada ibu hamil untuk deteksi dini dengan tujuan untuk mendeteksi tanda bahaya pada ibu hamil, selain itu akan diamati juga dari factor pengetahuan ibu tentang tanda bahaya Selama kehamilan.
Kegiatan praktik kebidanan  yang dilaksanakan di Desa Pedangkamulyan menunjukkan bahwa pendekatan edukatif terhadap masyarakat masih sangat dibutuhkan, khususnya dalam isu mengenai tanda bahaya selama masa kehamilan. Hasil pengisian pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap pengetahuan tanda bahaya kehamilan. Hal ini sejalan dengan konsep kebidanan  yang menekankan pendekatan holistik, pemberdayaan masyarakat, dan edukasi kesehatan. Dalam praktiknya, kolaborasi antara mahasiswa, kader, dan masyarakat terbukti efektif meningkatkan partisipasi aktif warga dalam kegiatan kesehatan. Faktor keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain adalah koordinasi yang baik dengan kader, metode penyuluhan yang interaktif, serta penggunaan media leaflet yang sederhana namun informatif. Keterbatasan yang dihadapi adalah keterbatasan waktu praktik dan belum dapat menjangkau seluruh sasaran secara merata.  Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku ibu dalam praktik sehari-hari, seperti perbaikan PHBS. Implementasi informasi yang diperoleh selama penyuluhan diharapkan mendukung pencegahan kematian Ibu. Namun demikian, terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan kegiatan, seperti keterbatasan waktu, dan sasaran yang belum merata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI