Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Gemuk yang Doyan Makan

22 Juli 2018   00:23 Diperbarui: 22 Juli 2018   00:36 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu pertemuan sebuah keluarga besar mengadakan yang namanya makan-makan bersama, dalam acara makan bersama pasti tidak luput dari makanan yang begitu lezat yang membuat tiap orang tergoda akan aroma dan rasanya yang sangat nikmat pada umumnya. Secara logika, istilah makan besar itu diadakan oleh sekumpulan keluarga besar atau saudara-saudara yang mungkin sudah lama tak bertemu dan ada rasa kangen darinya. 

Maka itu mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan di sebuah restoran ternama (misalkan). Karena yang namanya kumpul-kumpul bersama siapapun entah itu teman, saudara, keluarga besar harus diadakan di tempat yang ada konsumsinya (makanan dan minuman), mungkin supaya lebih afdol pertemuannya. 

Dari pertemuan keluarga besar itu terdapat 3 orang anak yang bernama Riko, Ridho, dan Radhi. Dengan postur tubuh yang besar (terlihat sangat gemuk) entah beratnya mungkin mencapai 90 keatas atau bahkan ratusan. Pada perkumpulan itu, anak tersebut sangat sibuk memainkan gadgetnya masing-masing dengan tujuan untuk menutup kebosanan. Ibu mereka bertanya pada anak yang pertama: "Riko, kamu mau makan apa? Nasi goreng, Bebek panggang, atau Ayam panggang? atau ada yang lainnya?"  Riko pun menjawab: "Aku mau tiga-tiganya aja mah, sama tambah kwetiau goreng satu ya mah!" Lalu Ibu bertanya pada Ridho "Ridho, kamu mau yang mana pesanannya?"

Ridho menjawab: "Hmm aku mau mie goreng sama nasi goreng dua porsi mah". Bersamaan dengan itu, anak yang ketiga yaitu Radhi menjawab: "Mah mah... aku ayam hot plate dua, sama spaghetti bolognaise 2 mah!". Melihat sang anak yang sudah menjawab pesanan si Ibu pun hanya terbengong sambil berkata dalam hati: "Ya ampun, anakku pesenannya banyak banget... Sabar deh sabaaar punya anak gemuuuk."

Sang anak pun asyik saja melanjutkan bermain gadgetnya sembari menunggu makanan. Dan tak lupa si Ibu juga menanyakan kompak pada mereka bertiga: "Kamu bertiga mau pada minum apa ini?" Mereka semua menjawab kompak: "Milk shake chocolate sama orange juice maaaah!" Sang Ibu pun kaget dalam hati lagi, karena si anak memesan minumnya dua. Intinya dua duanya sama sama banyak dan berlebihan, makanan maupun minuman! ckckck pantas saja badan besar, makan pun besar dan banyak :D.

Saudara yang lain pun hanya tersenyum dan tertawa saja melihat ketiga anak ini memesan makanan dan minuman yang banyak. Mereka harus maklum namanya juga anak-anak berbadan gemuk, pasti pandangan mereka bahwa tiga anak ini makannya banyak, wajar saja bari mereka. Namun, di satu sisi Ibu mereka tidak senang melihat anaknya makan terlalu berlebihan.

Harusnya badan gemuk seperti itu mengurangi porsi makannya, yang penting perutnya terisi makanan dan minuman, serta bisa dicerna. Ibunya memegang prinsip: "Jika anak saya sudah gemuk, maka saya harus bisa mengendalikan mereka dari makan yang terlalu banyak". Namun hal tersebut tidaklah berhasil, atau mungkin belum. 

Prinsip sang Ibu rasanya gagal dari yang dibayangkan. Sekarang anak-anaknya makan banyak terus, ditambah lagi ngemil. justru ngemil itu yang membuat bahaya. Ibu pun hanya bersabar supaya anaknya bisa cepat sadar akan kondisi badannya yang gemuk, sehingga harus mengurangi porsi makan dan mengurangi ngemil. Disaat mereka sedang sibuk bermain gadget, tak lama makanan pun datang dan mereka berteriak: 

"Horeee!!! akhirnya datang juga makanannya, mari makan makan!!!" 

Dengan rasa semangatnya mereka langsung menyerbu makanan itu, dilihat banyak saudara yang tertawa dan senang melihat mereka makan banyak, merekapun tidak peduli dan lahap saja makan. Sementara mereka makan sang Ibu mengobrol dengan saudara-saudara lainnya sembari menunggu makanannya datang juga. Hal itu membuat si Ibu jadi merasa ketakutan akan badan anaknya yang sudah berlebihan, namun Ibu pun tidak menyerah untuk terus menegur dan menasihati anaknya supaya mengurangi makan banyak dan selalu mengonsumsi makanan yang sehat-sehat. 

Tak lama si Ibu mengobrol, akhirnya makanan untuknya dan juga saudara lainnya datang. Mereka semua hanya memakan secukupnya saja, lahap tidak, terlalu kenyang juga tidak. Karena mereka semua memegang prinsip "yang penting makan secukupnya asal perut terisi". Jadi apapun makanannya hanya dimakan secukupnya, entah itu sayur, buah, daging, semuanya seimbang tidak kurang tidak lebih. Berbeda dengan ketiga anak tadi ya :D. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun