Mohon tunggu...
Angela Tasya Regita
Angela Tasya Regita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Multimedia dan Kelayakan Multimedia Interaktif

28 Februari 2023   02:30 Diperbarui: 28 Februari 2023   02:40 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata multimedia, apa yang ada di benak kalian? sebuah foto, naskah, atau kegiatan jurnalistik?

Yuk, mari mengetahui lebih dalam apa itu multimedia beserta dengan elemen-elemennya.

Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Dalam bahasa latin multi atau nouns adalah banyak, dan media atau medium adalah perantara.

Sehingga, multimedia merupakan hasil dari penggabungan macam-macam media yang disatukan kedalam file digital dan berguna untuk menyampaikan informasi, pesan, ataupun menghasilkan sebuah cerita (Munir, 2015:2).

Macam-macam media tersebut awalnya berupa gambar, suara, grafik, animasi, teks, dll. Namun, internet telah berhasil menghasilkan media-media baru.

Media baru membawa pergerakan multimedia ke dalam berbagai macam bentuk seperti slide audio, infografis animasi, penggabungan foto dengan keterangan teks, hingga video linier (berdurasi pendek dan berdurasi panjang).

Media baru menghadirkan ruang-ruang konsep cerita visual yang membuat jurnalisme foto, jurnalisme video, film dokumenter, sinema, memiliki kekuatan masing-masing dalam berbagai bentuk dan macam platform.

Cara melihat multimedia dalam kaidah jurnalistik yaitu:

  • penyajian berita lewat situs web: menggunakan format media, kata lisan dan tulisan, music, gambar bergerak, animasi.
  • terintegrasi: menggunakan media yang berbeda seperti sms, mms, radio, televisi, koran cetak (Deuze, Mark, 2004, h. 141).

Sehingga Multimedia kerap digambarkan sebagai lintas media, transmedia, dan media campuran, namun dalam jurnalisme foto, multimedia dianggap sebagai fotografi (Campbell, David, 2013, h. 10).

Multimedia Interaktif

Multimedia terdiri dari dua macam yaitu linier dan non-linier. Multimedia linier dikenal sebagai multimedia yang berurutan dan lurus seperti TV dan Film. 

Multimedia non-linier dikenal sebagai multimedia yang dapat dikontrol oleh pengguna (Sutopo,2012:112). 

Menurut Munir (2015:110) Multimedia interaktif adalah multimedia yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dan pesan, serta memiliki interaktifitas bagi penggunanya, artinya pengguna memilliki kebebasan dalam mengatur jalannya multimedia. 

Elemen Multimedia Interaktif

Beberapa elemen multimedia interaktif menurut Munir (2015:16-19) dapat kita dengarkan dalam audio berikut.

Kriteria Kelayakan Multimedia Pembelajaran Interaktif 

Menurut Herman Dwi Surjono (2017:78-83), ada beberapa kriteria dalam menilai kualitas multimedia pembelajaran interaktif yaitu:

  • Aspek Isi: berkaitan dengan kualitas dan materi pembelajaran yang disajikan. Seperti, kesesuaian materi yang ditujukan sebagai pembelajaran, keakuratan isi materi, kebenaran struktur materi tata bahasa, ejaan, dan tanda baca, kesesuaian tingkat keulitan.
  • Aspek Instruksional: berkaitan denganperan multimedia berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran untuk memudahkan mempelajari materi yang disampaikan. Seperti, ketetapan tema, metodologi, kapasitas/strategi pembelajaran, control pengguna dan umpan balik. 
  • Aspek Tampilan: berfungsi sebagai pembelajaran interaktid antarmuka dan dapat dilihat oleh pngguna. Seperti, tata letak dan spasi, penggunaan warna dan objek, kualitas teks (font, jenis, warna), kualitas gambar (audio/resolusi).

Sumber: E-Journal Universitan Kahuripan Kediri
Sumber: E-Journal Universitan Kahuripan Kediri

Kesimpulan

Pendefinisian multimedia tidak hanya melulu mengenai fotografi, melainkan multimedia memiliki pemahaman dan hubungan yang lebih kompleks daripada sebuah gambar diam atau bergerak. 

Sebuah layar telah menjadi jalur akses konten yang dominan, fotografi disini memiliki peran untuk menceritakan informasi secara visual.

Jurnalisme foto, jurnalisme video, dokumenter, dan sinema turut ambil bagian dalam meliput dan menciptakan pasar agar organisasi mereka dapat menciptakan dan menghasilkan konten.

Maka dibutuhkan keterampilan dan kemampuan untuk memperkuat makna sebuah jurnalisme dan multimedia itu sendiri.

Sumber:

Ariesto H. Sutopo. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Campbell, D. (2013). Visual Storytelling in the Age of Post-Industrialist Journalism. Diakses pada 26 Februari, 2023, dari https://dokumen.tips/download/link/visual-storytelling-in-the-age-of-post-industrialist-journalism-visual-storytelling.html

Deuze, M. (2004). What Is Multimedia Journalism? Diakses pada 26 Februari, 2023, dari https://www.researchgate.net/profile/Mark-Deuze/publication/238688450_What_is_multimedia_journalism1/links/55bb704408aed621de0d9500/What-is-multimedia-journalism1.pdf?origin=publication_detail

Herman Dwi Surjono. (2017). Multimedia Pembelajaran Interaktif. Yogyakarta: UNY Press.

Munir. (2015). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun