Mohon tunggu...
Angela JaniSentosa
Angela JaniSentosa Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi Program S-1 Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Saya merupakan individu yang sangat antusias, bermotivasi tinggi, dapat berkomunikasi dengan baik, fast learner, disiplin, tekun, serta dapat bekerja dengan baik bersama team.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kampanye "Gemoy" Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 dan Respons Masyarakat

6 Januari 2024   00:00 Diperbarui: 6 Januari 2024   00:04 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Strategi kampanye gemoy Prabowo-Gibran pada pemilu 2024 dalam memanfaatkan media sosial maupun media cetak baliho dan bagaimana respons dari Masyarakat terhadap kampanye paslon nomor 2 tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi kampanye gemoy Prabowo-Gibran pada pemilu 2024 dalam memanfaatkan media sopsial maupun cetak baliho, serta untuk mengetahui respons dari Masyarakat terhadap kampanye paslon nomor 2 tersebut. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi Pasangan Prabowo-Gibran telah mengadopsi strategi yang berbeda untuk memikat para pemilihnya. Paslon nomor urut 2 ini memanfaatkan media sosial dan media massa untuk mengeksplorasi kebutuhan masyarakat, memberikan ajakan kepada masyarakat untuk memilih mereka, mempengaruhi pendapat serta menyampaikan informasi melalui konten yang telah dibuat. . Dengan adanya strategi kampanye yang mengedepankan kekompakan dan kebersamaan, pasangan Prabowo-Gibran berhasil mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.

Kata Kunci: Kampanye Politik, Strategi Komunikasi Politik, Kampanye Prabowo-Gibran, Pemilihan Umum 2024

Latar Belakang

Salah satu peran penting dalam keberlangsungan politik yaitu media. Aktor politik, yang didalamnya termasuk partai serta kandidatnya telah mengadopsi internet dan media sosial sebagai alat utama dalam kampanye dan pemilihan menjelan pemilu 2024. Pada saat ini aktor politik sudah tidak hanya mengandalkan media massa saja untuk membangun citra mereka, namun melalui media sosial mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih praktis, menciptakan terobosan baru dalam interaksi dengan masyarakat.

Media sosial telah mengubah pengalaman politik di Indonesia dengan kemudahan akses yang diberikan dan penyebaran informasi yang mudah serta cepat sehingga memungkinkan masyarakat dalam mencari informasi politik, berinteraksi dan berdiskusi dengan politikus.

Dalam menghadapi Pemilihan Presiden atau sering disebut sebagai pemilu pada tahun 2024. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu Prabowo-Gibran dan timnya juga memanfaatkan media dalam mengambil strategi berbeda untuk memikat pemilihnya. Prabowo yang sebelumnya dicitrakan keras berubah menjadi citra yang sebaliknya.

Gemoy merupakan suatu istilah yang sering kali digunakan oleh kalangan anak muda untuk menggambarkan tingkah laku seseorang yang menggemaskan atau menggelitik. Sebutan gemoy yang kemudian kerap dikaitkan pada Prabowo oleh warganet setelah melihat tingkah laku Calon Presiden tersebut dalam beberapa kesempatan. Yang terutama pada saat aksi Calon Presiden tersebut menggemaskan pada saat berjoget.

Dengan adanya kekuatan media sosial yang seperti ini akhirnya membangun citra diri dan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden akan menggunakan media sosial untuk mengeksplorasi kebutuhan mereka, mempengaruhi pendapat kepada masyarakat, memberikan ajakan kepada masyarakat untuk memilih dirinya serta menyampaikan informasi melalui konten yang telah dibuat serta mengunggahnya pada platform tersebut.

Komunikasi ini merupakan salah satu bagian integral dari kegiatan politik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan dari para aktor politik kepada masyarakat. Umumnya, para aktor politik seperti Capres dan Cawapres melakukan komunikasi politik yang lebih intensif selama masa kampanyenya. Strategi kampanye tidak hanya terbatas seperti kegiatan langsung atau pengumpulan massa saja, tetapi juga melibatkan media massa seperti bendera, baliho, poster, media cetak, media elektronik dan bahkan melalui media internet untuk membranding dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun