Mohon tunggu...
Angela Natalia
Angela Natalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penanganan Eritroblastosis Fetalis dengan Tepat

25 November 2017   22:06 Diperbarui: 26 November 2017   06:00 1874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diagnosis

Pada awal pengecekan, dokter akan melakukan uji jenis darah pada ibu dan apakah ibu telah memiliki antibodi anti-Rh dari kehamilan yang sebelumnya. Jika darah ibu memiliki Rh negatif dan telah memiliki antibodi anti-Rh maka akan dilakukan pengecekan pada ayah. Jika ayah memiliki darah dengan Rh negatif maka tidak dilakukan proses pengecekan lanjutan. Tetapi jika ayah memiliki Rh positif atau ayah memiliki antibodi anti-Rh maka akan dilakukan tes lagi antara 18 sampai 20 minggu kehamilan dan juga pada 26 sampai 27 minggu.

Setelah mengetahui bahwa ada kemungkinan janin terkena eritroblastosis fetalis (misal ayah Rh+ , ibu Rh-) sebaiknya dilakukan cek secara berkala untuk mengetahui proses terbentuknya antibodi di dalam tubuh ibu. Dan bila memungkinkan juga dapat dilakukan pengambilan darah janin untuk mengetahui golongan darah janin. Tetapi jarang dilakukan pengecekan darah pada janin, karena selain sulit untuk dilakukan, pengambilan darah pada janin juga dapat meningkatkan resiko komplikasi. 

Jika terdeteksi bahwa kadar antibodi meningkat, maka dokter akan menganjurkan tes deteksi aliran darah arteri selebral janin, yang aman untuk janin. Eritroblastosis fetalis akan dicurigai apabila aliran darah pada janin terpengaruh oleh antibodi ibu. Bila terdeteksi adanya bahaya eritroblastosis fetalis pada janin maka dapat dilakukan proses kelahiran untuk mencegah keadaan semakin parah (janin berumur 32-34 minggu).

Jika bayi lahir berwarna kuning, (tampak kuning dalam warna kulit karena penumpukan bilirubin) setelah lahir, namun ketidakcocokan Rh tidak dicurigai, bayi mungkin mengalami masalah karena ketidakcocokan ABO. Namun seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa eritroblastosis fetalis yang diakibatkan oleh ketidakcocokan ABO tidak terlalu berbahaya seperti eritroblastosis fetalis yang disebabkan oleh ketidakcocokan Rh.

Pengobatan gejala

Jika janin telah dilahirkan dan bayi mengalami anemia, maka dapat dilakukan transfusi darah kira-kira sebanyak 4000 mililiter. Sel darah merah dari tubuh ibu dan juga antibodi harus dibuang. Jika bayi mengalami hiperbilirubinemia yang menyebabkan jaundice dapat dilakukan fototerapi pada janin.

 Dan untuk mencegah kenaikan kadar bilirubin pada janin dapat diberikan asupan yang cukup dalam bentuk ASI yang diberikan sekitar 8-12 kali setiap 24 jam, atau jika menggunakan susu formula maka susu formula diberikan sesuai dengan dosis pakai yang tercantum. Biasanya yaitu 6-10 kali setiap 24 jam. Asupan yang cukup ini akan mengurangi kadar bilirubin yang ada pada bayi. Bayi juga dapat diberi tambahan oksigen dan terapi obat-obatan untuk mengatasi gejala-gejala yang timbul.

RhoGAM

Selain itu, terdapat obat yang disebut dengan immunoglobulin Rh (Rhlg), biasanya dikenal dengan nama RhoGAM. RhoGAM terbuat dari plasma darah manusia dan diberikan pada ibu dengan Rh negatif, untuk mencegah antibodi ibu yang memiliki Rh negatif bereaksi dengan janinnya yang memiliki Rh positif. Food and Drug Administration(FDA) menyetujui penggunaan RhoGAM pada tahun 1968 dan dapat menyelamatkan banyak bayi. 

Pada tahun 1977 sebuah dosis mini dari RhoGAM yang bernama MICRhoGAM diperkenalkan. Sejak itu kematian akibat eritroblastosis fetalis hampir lenyap. RhoGAM bekerja dengan cara menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu sebelum sel darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang akan menyerang janin. Sehingga janin dapat terlindung dari antibodi ibu. Injeksi RhoGAM diberikan pada usia kehamilan 28 minggu dan dalam 72 jam setelah persalinan. Penggunaannya dilakukan pada kehamilan kedua dan seterusnya. Namun saat ini pengobatan dengan RhoGAM masih tergolong langka dan belum tersedia di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun