Mohon tunggu...
nurainy
nurainy Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - penulis amatir

Otodidak menulis: 1. puisi 2. lagu 3. kata mutiara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hening

27 Februari 2020   04:30 Diperbarui: 27 Februari 2020   04:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 tahun.. kain penutup aurat
Selimuti tubuh perempuanku
Namun belum cukup kuat
Tuk iyakan pinta nuraniku

Masih tersisa kebiasaan lima tahun silam
Saat ku mulai beranjak dewasa
Merasa diri cukup usia
Tuk hakimi, ini putih.. itu hitam!

Menghisap asap tembakau
Tidaklah aneh bagiku
Bacaan merah.. film biru
Bukanlah hal baru dalam hidupku

Bertindak tanpa pikir panjang
Walau terlambat hati tetap tenang
Tak ambil pusing jawaban ujian
Itulah diriku dalam keseharian

Teguran guru pun hanya angin lalu
Peraturan pembina baru seakan tak berlaku
Saran teman tak kuhiraukan
Nasihat orang tua kuanggap bualan

Aku terlalu menutup diri
Bahkan doa hanya ritual tak termaknai
Bahkan Engkau yang Maha Mengerti
Tak kujadikan curahan hati

Aku hanyut dalam pencarian jati diri
Aku larut dalam fatamorgana
Aku terbebani segudang ambisi
Ternyata aku belum merdeka!

Kini.. kupejamkan mataku
Kuhembuskan perlahan nafasku
Kutenangkan hatiku
Dan kupusatkan pikiranku hanya padaMu

(Ane Rai; Poetry; Monday, September 22, 2002)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun