Mohon tunggu...
a_selaludihati
a_selaludihati Mohon Tunggu... Guru - Andy Hermawan

Terlahir dengan nama Andy Hermawan, saat ini berprofesi sebagai edupreneur dan pendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Iku Kudu Bisa "Ngerti, Ngrasa, lan Nglakoni"

2 Mei 2022   16:29 Diperbarui: 4 Mei 2022   20:31 2067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. pendidikan dan guru. (TOTO SIHONO/KOMPAS via kompas.com)

ilustrasi @a_selaludihati
ilustrasi @a_selaludihati

Dalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar yang tertuang melalui tulisan beliau, beliau selalu menekankan eratnya hubungan antara pendidikan dengan hidup lahir manusia. Pada tulisan beliau yang tertuang pada Buku Pendidikan I tentang Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, dan Sikap Merdeka, mengingatkan bahwa pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan (hal 4). Kemerdekaan dalam pendidikan memiliki tiga sifat, yaitu berdiri sendiri (zelfstandig), tidak tergantung pada orang lain (onafhankelijk), dan dapat mengatur dirinya sendiri (vrijheid, zelfbeschikking). 

Ki Hadjar Dewantara mendefinisikan bahwa Guru adalah seseorang yang di-gugu lan di-tiru atau seseorang yang dapat dipercaya dan dapat diikuti segala pemikiran, tindak tanduk, dan juga perkataannya. Sifat demikian yang disebut sebagai laku pendidikan, guru sebagai pengajar ilmu dan guru sebagai penuntun laku. 

Sebagai seseorang yang disebut sebagai Guru, maka diharapkan dapat memimpin dirinya sendiri dalam melakukan berbagai laku  untuk membiasakan anak-anak bertingkah laku baik.

Bagi anak-anak yang telah memilki kemampuan berpikir, hendaklah memberikan pemahaman-pemahaman  mengenai hal yang bersifat baik dan buruk, dengan demikian, kelak ketika dewasa, anak-anak ini akan dapat melakukan berbagai tindakan yang baik dengan cara yang disengaja. 

Jika demikian yang terjadi, maka syarat pendidikan budi pekerti dapat terjadi. Syarat ini sesuai dengan nilai yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu ngerti, ngrasa, lan nglakoni (menyadari, memahami, dan melakukan).(484)

Pendidikan dan kemerdekaan 

Belakangan ini kata merdeka belajar menjadi sangat populer di kalangan pelaku pendidikan. Namun ada baiknya, kita memahami kembali makna medeka belajar yang telah didaraskan oleh Ki Hadjar Dewantara (399-402). 

Kebingungan dalam mengimplementasikan konsep merdeka belajar tercermin pada saat diterapkan di dalam kelas. Banyak yang memiliki salah arti dalam menerapkan konsep merdeka belajar. 

Mendidik adalah berdaya upaya dengan sengaja (bewust) untuk memajukan hidup tumbuhnya budi pekerti (rasa-pikiran, roh) dan bada anak dengan jalan pengajaran, teladan dan pembiasaan (lering, voorbeld en gewening), jangan disertai perintah dan paksaan (regering en tucht). 

Di sini dengan jelas diterangkan, bahwa pendidikan merdeka menolak bentuk-bentuk perintah dan paksaan. Perintah yang dimaksudkan adalah perintah dari guru untuk melakukan kebaikan, sedangkan paksaan adalah segala aturan yang dapat mencegah kejahatan, dalam tulisan di atas, termasuk juga arti hukuman dan ganjaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun