Mohon tunggu...
Andy Caesar Shidqi
Andy Caesar Shidqi Mohon Tunggu... Lainnya - pulangpulangpagi

Menuju Waktu Yang Akan Datang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Lelaki yang Menggonggong

25 Agustus 2020   15:42 Diperbarui: 26 Agustus 2020   18:20 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ditempa rasa bingung yang teramat karena perempuan tadi benar-benar mirip Sonia, mantan pacarnya. 

Pemilik kedai Barito tanpa aba-aba, bercerita mengenai perempuan itu, tiba-tiba saja firasatnya berkata bahwa lelaki ini memiliki kenangan dengan ibu perempuan itu. Tentu saja pemilik kedai bukan cenayang. Ia hanya merasakan energi cinta yang kuat itu keluar dari lelaki murung ini.

Satu kalimat yang benar-benar membuatnya hampir melompat ialah, "Ibu perempuan itu sempat menitipkan anak itu padaku ketika ia sekarat. Ia bilang titip anak anjing itu. Dan tidak lama setelahnya mati karena kanker payudara yang menggeroggotinya." 

Tanpa pikir panjang, tanpa basa-basi, ia pun berlari keluar kedai. Ia berlari dan terus berlari, jauh berlari, seperti manusia yang tidak punya rasa lelah. Ia akhirnya berlari amat jauh, bahkan untuk seorang atlit lari, belum tentu bisa menyamai staminanya. 

Gila. Ia seperti kerasukan hewan yang dapat berlari sekencang-kencangnya tanpa rasa lelah ketika memburu sesuatu. 

Hingga pada suatu tempat ia menemukan kaca begitu besar terpampang pada pelataran toko dan berhenti sejenak menatap wajahnya yang berubah menjadi anjing. Lalu ia menggonggong sejadinya hingga terdengar sampai pintu kamar hotel tempat Elisa dan paman tua itu bercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun