Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengemudi Ojek Online dan Persoalan Ekonomi

16 Februari 2020   20:06 Diperbarui: 17 Februari 2020   04:26 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bisnis.tempo.co

Harus diingat bahwa keberadaan ojol terus bersaing dengan upaya pembenahan tranportasi umum yang dilakukan pemerintah. 

Cita-cita pemerintah memiliki transportasi umum terpadu, nyaman dan terjangkau bagi warganya  adalah proyek berkesinambungan, layaknya negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dan negara Uni Eropa.

Ilustrasi: bisnis.tempo.co
Ilustrasi: bisnis.tempo.co
Kelak jika transportasi umum sudah semakin layak dan merata dapat diakses di banyak daerah, ojol serta merta akan tersisih sebagaimana ojol menggeser peran angkutan kota atau angkot dan bis kota yang dulu menjadi andalan masyarakat berpergian.

Ulah pengemudi ojol  ada kalanya juga mengesalkan, terkait dengan oknum yang masih suka mangkal di trotoar, melanggar peraturan serta menerobos lampu lalu lintas menjadi kenyataan bahwa hal ini sudah masuk dalam ranah sosial dan ketertiban masyarakat.

Para oknum tersebut juga sering seenaknya melanggar dengan alasan waktu dan pelayanan, tak hanya menimbulkan kemacetan, menambah parah kesemrawutan lalu lintas, aksinya sudah membahayakan pengguna jalan.  

Perlu adanya penyuluhan dan bimbingan dari pihak operator agar para pengemudi ojol memiliki perilaku yang lebih menyenangkan. Tindakan tegas dari aparat berwenang untuk mengatur lalu lintas agar tertib dan teratur diharapkan dapat memberi pelajaran bagi para oknum yang sering menyepelekan ketertiban dan kenyamanan masyarakat.


***

"Bang Holan, nanti bayar utang kopi dan rokoknya gajian ya, jangan tunggu uang pesangon turun," ujar pemilik warung membuyarkan lamunan Holan. "Ah, kepala lagi pusing malah disinggung soal utang, gimana sih ini," sergah Holan berupaya menutupi kekesalannya.

"Iya bang, kalo nanti utang ga dibayar yang ada ini warung ikut kena PHK. Masa ya saya kudu ikutan mau jadi narik online juga. Yang bener aja bang."

"Bawel nih, memang utang saya ada berapa sih?" Tanya holan sambil menghabiskan kopi susunya.

"Semua ada 700 ribu bang, sama sisa bulan lalu yang masih ditunggak," kemudian pemilik warung memperlihatkan catatan tagihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun