Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

UMKM dan Stabilitas Sistem Keuangan

3 Juni 2019   21:14 Diperbarui: 3 Juni 2019   21:28 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi: marketbisnis.com
Ilustrasi: marketbisnis.com
Sistem keuangan sebagai suatu jaringan yang memiliki keterkaitan antar pelaku transaksi keuangan perlu dijaga kestabilannya, jika terjadi kondisi tertekan (stress) dari salah satu pihak di dalam sistem keuangan dapat menimbulkan kepanikan dan akhirnya sistem tersebut kehilangan kepercayaan dari para pelakunya.

Sistem keuangan sebagai suatu jaringan yang memiliki keterkaitan antar pelaku transaksi keuangan perlu dijaga kestabilannya, jika terjadi kondisi tertekan (stress) dari salah satu pihak di dalam sistem keuangan dapat menimbulkan kepanikan dan akhirnya sistem tersebut kehilangan kepercayaan dari para pelakunya.

Dari hilangnya kepercayaan dapat menimbulkan kepanikan dan kondisi ini memiliki sifat risiko sistemik atau menular, satu kejadian buruk yang menimpa di salah satu pihak lembaga keuangan dapat menimbulkan efek domino.

Contoh fungsi bank sebagai salah satu lembaga keuangan, jika ada satu bank dengan reputasi sebagai bank paling dikenal di suatu negara, kemudia diterpa isu yang menyebabkan dananya secara besar-besaran dalam waktu bersamaan oleh nasabah (rush).

Kondisi ini menimbulkan kepanikan, bank tidak bisa memenuhi kewajiban pencairan dana kepada nasabah dan akibat lainnya adalah bank juga tidak dapat memberikan fasiltas pinjaman kepada debitur, maka akibat buruk dari kondisi itu tidak hanya sebatas dirasakan oleh bank tersebut dan juga nasabahnya, tetapi bisa juga berakibat negatif bagi perekonomian negara.

Pihak investor pasti akan mempertanyakan dan mulai meragukan pengawasan serta pengelolaan perbankan di negara itu. Investasi akan tersendat lantas kelayakan investasi (rating) dari negara tersebut dapat terpengaruh.

Peran UMKM dan Kebijakan Makroprudensial Untuk Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Dengan pengalaman krisis ekonomi 1998, Bank Indonesia selaku otoritas pengelola moneter menempuh upaya preventif dengan memberlakukan prinsip kehati-hatian pada sistem keuangan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan makroekonomi dan mikroekonomi (kebijakan makroprudensial).

Kebijakan tersebut bertujuan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi yang seimbang dan berkualitas serta efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Namun untuk mewujudkan tujuan kebijakan makroprudensial dibutuhkan keseimbangan dalam sistem keuangan, dengan kata lain para pelaku ekonomi di sistem keuangan harus stabil dan tahan terhadap krisis, atau paling tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi jika krisis terjadi.

Faktor penting dalam hal ini adalah kekuatan para pelaku usaha sebagai fondasi ekonomi. Tetapi akan sangat berisiko jika hanya berfokus pada para pelaku usaha kelas kakap dengan kelas konglomerat, kekuatan fondasi ekonomi juga membutuhkan peran dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Ekonomi akan tetap bergairah jika UMKM memiliki peran dalam struktur ekonomi, karena UMKM adalah model usaha yang paling dekat dengan masyarakat umum. Dan dengan peran UMKM, maka risiko sistemik dan risiko konsentrasi dapat diminimalisir dan disebar, karena kelas usaha dari pelaku UMKM lebih kecil sehingga risiko konsentrasi jika terjadi krisis yang menimpa pelaku UMKM dampaknya tidak terlalu besar bagi sistem keuangan secara umum.

Ilustrasi: m.timesindonesia.co.id
Ilustrasi: m.timesindonesia.co.id
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memperkirakan pada 2018 pelaku UMKM berjumlah sebanyak 58,97 juta dari 265 juta jiwa. Jika dari 58,97 juta pengusaha UMKM memiliki pangsa pasar dan keuntungan usaha yang menjanjikan, maka UMKM dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun