Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjalankan Bisnis Tanpa Cemas Akan Risiko

10 Juni 2018   16:22 Diperbarui: 10 Juni 2018   16:40 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Penerapan kesadaran terhadap risiko secara komprehensif di setiap lini organisasi akan membentuk budaya risiko sebagai bagian dari budaya organisasi. Setelah semua pihak sadar dan peduli terhadap risiko, maka proses bisnis akan dilakukan dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian, hal ini menjadi terintegrasi dengan budaya dan tata kelola organisasi.

Penerapan Strategi Manajemen Risiko

Dalam menerapkan strategi manajemen risiko terdapat empat hal sebagai langkah utama untuk melakukan pengelolaan risiko dalam organisasi.

1. Identifikasi Risiko

Risiko merupakan hal yang searah dengan proses bisnis, sehingga semakin besar organisasi dan bisnis maka risikonya pun semakin besar. Untuk mengantisipasi risiko maka perlu dilakukan identifikasi melalui pemetaan risiko, hal ini dapat ditinjau dan dianalisis dari setiap aktivitas lini bisnis dalam suatu organisasi. Langkah ini sesungguhnya merupakan kajian untuk merumuskan risiko apa saja yang mungkin terjadi dan berdampak bagi organisasi serta kelangsungan usaha. Sehingga segala potensi kerugian yang dihadapi dapat digambarkan.

Ilustrasi: tampa.cbslocal.com
Ilustrasi: tampa.cbslocal.com
Setiap organisasi memiliki tingkat risiko berbeda, tergantung pada tingkat skala dan jenis usahanya. Tetapi jenis risiko dalam industri tertentu memiliki kesamaan, namun untuk pengelolaannya secara lebih detil akan berbeda, karena tergantung dari kapasitas organisasi dalam menjalankan usahanya. Identifikasi risiko merupakan proses yang membutuhkan keterlibatan dari pihak pelaksana dalam proses bisnis sehari-hari agar pemetaan risiko dapat dirumuskan secara obyektif dan nyata.

Contoh sederhana dari identifikasi risiko dapat ditinjau dari proses pengendalian arus kas dan keuangan organisasi, distribusi, pengelolaan Sumber Daya Manusia, atau strategi bisnis organisasi. Dari hasil kajian tersebut kemudian dianalisis berdasarkan tingkat kritikal atau memiliki dampak paling besar terhadap organisasi atau disebut dengan risiko utama.

2. Pengukuran Risiko

Adalah proses untuk menilai besarnya tingkat risiko dari aktivitas bisnis organisasi.  Hasil penilaian ini akan memberikan informasi mengenai kondisi organisasi dari perspektif risiko, sehingga keputusan yang akan ditentukan oleh tingkat eksekutif dilakukan dengan mempertimbangkan kajian dari tingkat risiko organisasi. Proses ini harus dilakukan secara rutin agar penilaian risiko dapat sesuai dengan kondisi perkembangan bisnis.

Ilustrasi: agentpursuit.com
Ilustrasi: agentpursuit.com
Agar hasil pengukuran risiko dapat dillakukan dengan jelas dan akurat serta dapat mendeskripsikan tingkat kritikal dan dampak dari risiko, maka diperlukan parameter untuk mengukur tingkat risiko utama. Parameter tersebut dijadikan sebagai patokan utama sebagai faktor penilai risiko, dapat dirumuskan mulai dari yang paling rendah sampai tinggi. Rumusan parameter ini ditentukan berdasarkan dari kemampuan organisasi dalam menerima dan mengelola risiko.

 Ukuran risiko yang dijadikan sebagai faktor penilai harus dapat mencakup sensitivitas aktivitas terhadap faktor terkait dan hubungannya secara historis, eksposur risiko utama secara individu dan hubungannya dengan risiko lainnya, seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis terkini dan akvitas baru yang sedang atau telah diimplementasikan. Parameter penilaian risiko juga perlu dikaji dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun