Penerapan kesadaran terhadap risiko secara komprehensif di setiap lini organisasi akan membentuk budaya risiko sebagai bagian dari budaya organisasi. Setelah semua pihak sadar dan peduli terhadap risiko, maka proses bisnis akan dilakukan dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian, hal ini menjadi terintegrasi dengan budaya dan tata kelola organisasi.
Penerapan Strategi Manajemen Risiko
Dalam menerapkan strategi manajemen risiko terdapat empat hal sebagai langkah utama untuk melakukan pengelolaan risiko dalam organisasi.
1. Identifikasi Risiko
Risiko merupakan hal yang searah dengan proses bisnis, sehingga semakin besar organisasi dan bisnis maka risikonya pun semakin besar. Untuk mengantisipasi risiko maka perlu dilakukan identifikasi melalui pemetaan risiko, hal ini dapat ditinjau dan dianalisis dari setiap aktivitas lini bisnis dalam suatu organisasi. Langkah ini sesungguhnya merupakan kajian untuk merumuskan risiko apa saja yang mungkin terjadi dan berdampak bagi organisasi serta kelangsungan usaha. Sehingga segala potensi kerugian yang dihadapi dapat digambarkan.
Contoh sederhana dari identifikasi risiko dapat ditinjau dari proses pengendalian arus kas dan keuangan organisasi, distribusi, pengelolaan Sumber Daya Manusia, atau strategi bisnis organisasi. Dari hasil kajian tersebut kemudian dianalisis berdasarkan tingkat kritikal atau memiliki dampak paling besar terhadap organisasi atau disebut dengan risiko utama.
2. Pengukuran Risiko
Adalah proses untuk menilai besarnya tingkat risiko dari aktivitas bisnis organisasi. Â Hasil penilaian ini akan memberikan informasi mengenai kondisi organisasi dari perspektif risiko, sehingga keputusan yang akan ditentukan oleh tingkat eksekutif dilakukan dengan mempertimbangkan kajian dari tingkat risiko organisasi. Proses ini harus dilakukan secara rutin agar penilaian risiko dapat sesuai dengan kondisi perkembangan bisnis.
 Ukuran risiko yang dijadikan sebagai faktor penilai harus dapat mencakup sensitivitas aktivitas terhadap faktor terkait dan hubungannya secara historis, eksposur risiko utama secara individu dan hubungannya dengan risiko lainnya, seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis terkini dan akvitas baru yang sedang atau telah diimplementasikan. Parameter penilaian risiko juga perlu dikaji dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi bisnis.