Mohon tunggu...
Andryanto EN
Andryanto EN Mohon Tunggu... Praktisi ESG Berkelanjutan

Kehidupan Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perjalanan Singapore Green Building Council Menyusuri Manufaktur Hijau Indonesia

19 September 2025   13:25 Diperbarui: 19 September 2025   14:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO SGBC Ivonne mengunjungi WIKA Beton (Sumber: SGBC)

Bulan September 2025 menjadi momen bersejarah bagi dunia konstruksi berkelanjutan Indonesia. Singapore Green Building Council (SGBC) dipimpin oleh CEO SGBC, Yvonne Soh,melakukan langkah berani yang mengubah paradigma kerja sama internasional dalam industri green building---meninggalkan laptop kantor mereka dan mengenakan helm keselamatan pabrik untuk sebuah perjalanan pembelajaran teknis yang mendalam ke Jakarta, Indonesia.

Seperti sebuah misi diplomatik industri, tim SGBC terjun langsung ke lantai manufaktur untuk menjawab pertanyaan fundamental: bagaimana keberlanjutan benar-benar diterapkan di lantai produksi? Perjalanan yang didukung penuh oleh 14 anggota SGBC dan kolega dari Green Building Council Indonesia (GBCI) ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan sebuah ekspedisi pengetahuan yang akan mengubah cara SGBC mendukung sektor lingkungan terbangun melalui advokasi, sertifikasi, dan engagement.


Hari Pertama: Revolusi Baja Berkelanjutan di Cikrang

Petualangan dimulai dengan kunjungan yang "eye-opening" ke PT Tata Metal Lestari dan PT Tatalogam Lestari di Cikrang. Tim SGBC menyaksikan langsung bagaimana produk baja tersertifikasi direkayasa untuk ketahanan jangka panjang, memenuhi persyaratan hijau yang ketat seperti Standar Nasional Indonesia.

Yang paling mengesankan adalah penerapan teknologi Non-Oxidizing Furnace canggih asal Jepang di pabrik-pabrik tersebut. Teknologi revolusioner ini memungkinkan pemanasan cepat yang tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga secara signifikan menurunkan jejak karbon---sebuah bukti nyata bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.

Komitmen perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas lingkungan tercermin dalam implementasi Environmental Product Declarations (EPDs), CDP disclosures, dan komitmen Science Based Targets initiative (SBTi). Tata Metal Lestari, yang telah mencatatkan lonjakan ekspor ke Amerika Serikat hingga 133 persen pada tahun 2025, membuktikan bahwa produk berkelanjutan Indonesia mampu bersaing di pasar global.

Hari Kedua: Menyelami Masa Depan Beton di WIKA Beton
Perjalanan berlanjut ke fasilitas PT Wijaya Karya Beton Tbk, produsen beton precast terbesar Indonesia. Sebagai salah satu material bangunan paling esensial namun intensif karbon, memahami bagaimana keberlanjutan diintegrasikan ke dalam proses manufaktur beton menjadi krusial bagi misi advokasi SGBC.

Tim SGBC mendapat pemahaman mendalam tentang komitmen keberlanjutan WIKA Beton yang berlandaskan prinsip triple bottom line: People, Planet, dan Profit. Perusahaan telah menginfusi keberlanjutan ke setiap aspek operasinya, termasuk penggunaan material ramah lingkungan seperti Ground Granulated Blast-furnace Slag (GGBFS) dan FABA material---limbah non-berbahaya dari pembangkit listrik---sebagai komponen campuran beton.


Program Manajemen Energi yang Visioner

WIKA Beton mengimplementasikan program manajemen energi yang ambisius, termasuk instalasi panel surya atap dengan target 9,3 GWh produksi energi terbarukan dan pengurangan emisi 43 persen. Komitmen ini diperkuat dengan penggunaan kendaraan listrik dan biodiesel dalam operasi mereka.

Tur ke halaman pabrik memperlihatkan beragam produk beton hijau inovatif seperti sumur resapan, beton porous, beton geopolimer, dan tiang pancang PC spun. Setiap produk mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap inovasi berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga berkontribusi pada ekosistem bangunan hijau yang lebih luas.

Kolaborasi Lintas Batas yang Bermakna
Kerjasama SGBC-GBCI ini bukan fenomena sesaat, melainkan bagian dari gerakan global yang lebih besar. Pada Juni 2025, GBCI telah menandatangani MoU dengan Korean Green Building Council untuk memperkuat kerja sama pengembangan bangunan berkelanjutan di kawasan Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun