Mohon tunggu...
Andriyanie CB
Andriyanie CB Mohon Tunggu... Writer, Linguist, Shutterbug

Follow IG: @andriyanie121

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mantra Rindu untuk-Mu

1 Oktober 2025   16:30 Diperbarui: 8 Oktober 2025   16:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: OpenAI)

Mantra Rindu Untuk-Mu

Di senja yang memerah,
aku menatap langit tanpa batas,
menunggu jejak-Mu,
menanti hadirat-Mu,
mengharap cahaya-Mu.
Hatiku bergetar seperti daun yang rindu pada angin,
Seperti debu yang rindu menyatu dengan cahaya terakhir.

Aku memanggil-Mu dalam bisu, memanggil-Mu dalam doa.
Setiap detak jantung adalah rindu,
setiap helaan napas adalah doa.
Ya Rabb, ternyata rinduku pada-Mu sungguh tak terhingga,
bahkan lebih luas dari langit yang menampung bintang.

Sujudku menari di lantai yang dingin,
meneteskan doa, hanyut dalam rindu,
Wajahku menempel pada bumi-Mu yang suci,
Aku ingin larut, hanyut, menyatu dengan-Mu.

Air mata jatuh tanpa suara, namun Kau mendengar,
Setiap doa yang tercecer adalah rindu yang Kau balas.
Aku berjalan di malam yang sunyi,
Menyusuri bintang,
menyusuri angin,
menyusuri sepi yang menemaniku.

Rinduku, Ya Allah, lebih dalam dari samudra,
Lebih luas dari cakrawala yang memeluk bumi.
Aku ingin hanyut dalam kasih-Mu,
hanyut dalam dzikir,
hanyut dalam doa,
hanyut dalam cinta-Mu.

Izinkan aku menunggu dengan sabar,
menunggu dengan rindu, menunggu dengan doa.
Meski malam menua,
meski waktu lambat,
aku tetap menanti,
aku tetap rindu,
aku tetap berharap.

Aku ingin merasakan cinta-Mu yang tak bersyarat,
ketenangan-Mu yang menenangkan,
cahaya-Mu yang membimbing,
Hingga rinduku menetap dalam pelukan-Mu,
Hingga hatiku berhenti mengawang dan menemukan rumah-Mu.

Ya Allah... bila rindu ini menjadi samudra,
Biarkan aku menjadi kapal yang hanyut,
hanyut dalam doa,
hanyut dalam cinta-Mu.
Bila malam padam dan bintang memudar,
Aku tetap menunggu,
tetap rindu, tetap berharap,
Hingga hatiku bertemu-Mu dalam damai hakiki,
dalam cinta-Mu yang tak terbatas,
dalam kasih-Mu yang abadi.

Dan ketika pagi menyingsing, aku tetap di sini,
menatap langit,
mendengar cahaya,
merasakan kehadiran-Mu.
Setiap detik adalah doa, setiap napas adalah rindu,
Setiap langkah adalah perjalanan menuju-Mu,
Hingga seluruh hatiku menjadi satu aliran rindu,
Hingga seluruh jiwaku menjadi doa yang tak pernah padam,
Hingga aku hanyut sepenuhnya dalam cinta-Mu, Ya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun