Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Jean Hillard: Contoh Langka tentang Ketahanan Tubuh dan Batas Kemampuan Manusia untuk Bertahan Hidup

16 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   03:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jean Hilliards: Unbelievable Story of Frozen Ordeal has a Happy Ending (charismaticplanet.com)

* Penurunan suhu tubuh yang bertahap, yang memungkinkan tubuhnya beradaptasi perlahan terhadap dingin ekstrem.

* Metabolisme yang melambat drastis, membuat kebutuhan oksigen otak dan organ tubuh berkurang.

* Darah yang tidak membeku sepenuhnya, memungkinkan sirkulasi kembali normal saat tubuh dipanaskan.

* Proses pemanasan bertahap di rumah sakit yang mencegah shock termal.

* Usianya yang masih muda dan tubuh yang sehat, memberi daya tahan ekstra terhadap kondisi ekstrem.

Meski demikian, para dokter mengakui bahwa tidak ada penjelasan medis tunggal yang bisa menjelaskan pemulihan Jean secara sempurna. Banyak yang menyebut kasus ini sebagai “keajaiban biologis,” dan hingga kini, Jean Hilliard masih menjadi salah satu contoh paling misterius dalam sejarah kedokteran modern.

Tanggapan Jean Hilliard dan Komunitas Medis

Jean sendiri mengaku tidak mengingat apa pun sejak ia jatuh hingga terbangun di rumah sakit. Dalam berbagai wawancara, ia menggambarkan pengalamannya sebagai “keajaiban dari Tuhan.” Setelah sembuh, ia melanjutkan hidup seperti biasa, menikah, dan memiliki anak.

Komunitas medis, di sisi lain, memandang kisah ini dengan kagum sekaligus hati-hati. Tidak ada penelitian ilmiah mendalam terhadap kasus Jean, tetapi peristiwa ini sering muncul dalam literatur medis sebagai contoh langka resusitasi ekstrem dan cryopreservation alami.

Beberapa dokter bahkan menjadikan kasus Jean sebagai inspirasi dalam pengembangan teknik penyelamatan pasien yang mengalami hipotermia berat, seperti korban tenggelam di air dingin atau kecelakaan di gunung bersalju. Kisahnya menunjukkan bahwa selama masih ada sedikit peluang kehidupan, upaya penyelamatan tetap layak dilakukan.

Cryonics dan Resusitasi Ekstrem: Ilmu di Ujung Harapan

Kisah Jean Hilliard juga sering dikaitkan dengan dua bidang ilmiah yang hingga kini masih menimbulkan perdebatan: cryonics dan resusitasi ekstrem.

Cryonics adalah teknologi pembekuan tubuh manusia setelah kematian klinis dengan harapan dapat dihidupkan kembali di masa depan ketika teknologi medis sudah lebih maju. Sementara resusitasi ekstrem adalah praktik medis untuk menghidupkan kembali seseorang dari kondisi yang tampaknya sudah tidak bernyawa, seperti hipotermia berat atau henti jantung yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun