Semut yang terinfeksi sebenarnya kehilangan kendali ototnya, bukan pikirannya. Dengan cara ini, jamur memastikan semut akan berhenti di tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur, biasanya pada ketinggian dan kelembapan tertentu.
Siklus Hidup Jamur Zombie
1. Infeksi Awal – Spora jamur menempel pada semut yang lewat dan mulai menembus tubuhnya.
2. Pertumbuhan Internal – Jamur menyebar melalui cairan tubuh dan mengambil alih sistem motorik semut.
3. Manipulasi Perilaku – Semut dipaksa memanjat daun dan menggigit uratnya.
4. Kematian dan Pertumbuhan – Setelah semut mati, jamur menumbuhkan tangkai dari kepala semut.
5. Penyebaran Spora – Tangkai ini melepaskan spora baru ke lantai hutan, siap menginfeksi semut lain.
Evolusi ini merupakan bukti betapa alam dapat menciptakan strategi bertahan yang kompleks dan efisien. Jamur tidak hanya mengambil alih tubuh semut, tetapi juga mengubah perilakunya agar mendukung siklus hidupnya secara sempurna.
Peran Ekologis dalam Keseimbangan Alam
Meski terdengar menyeramkan, Ophiocordyceps unilateralis memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Dengan memangsa semut tukang, jamur ini membantu mengontrol populasi mereka agar tidak mendominasi habitat hutan. Jika populasi semut terlalu banyak, keseimbangan ekosistem bisa terganggu, karena mereka berperan besar dalam penguraian bahan organik dan penyebaran biji.
Namun, dalam ekosistem, tidak ada makhluk yang benar-benar berkuasa. Ophiocordyceps sendiri juga bisa menjadi korban parasit lain dalam fenomena yang disebut hiperparasitisme. Jamur lain dapat menyerang tubuh Ophiocordyceps sebelum sempat melepaskan spora, menghentikan siklus hidupnya.