Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Insiden Dyatlov Pass: Perpaduan Mengerikan Antara Kekuatan Alam, Ketahanan Manusia, dan Misteri yang Abadi

21 September 2025   07:00 Diperbarui: 20 September 2025   23:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Have Scientists Finally Unraveled the 60-Year Mystery Surrounding Nine Russian Hikers' Deaths? (www.smithsonianmag.com)

Pada awal Februari 1959, sebuah tragedi yang sekaligus penuh misteri mengguncang Rusia. Sembilan pendaki muda dari Institut Politeknik Ural memulai ekspedisi ski menuju Pegunungan Ural Utara. 

Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang penuh semangat, terampil, dan berpengalaman dalam mendaki di musim dingin. Namun, apa yang seharusnya menjadi perjalanan penuh petualangan justru berubah menjadi salah satu misteri paling membingungkan dalam sejarah modern.

Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Insiden Dyatlov Pass bukan hanya tentang kematian tragis para pendaki. Ia juga menyimpan kisah ketahanan manusia dalam menghadapi alam liar, ketakutan yang sulit dijelaskan, serta spekulasi yang terus hidup lebih dari enam dekade kemudian. 

Dari sudut pandang ilmiah hingga teori konspirasi paling liar, Dyatlov Pass adalah kisah yang menggabungkan tragedi, teka-teki, dan refleksi tentang batas kemampuan manusia.

Latar Belakang: Pendakian Menuju Gunung Otorten

Ekspedisi ini dipimpin oleh Igor Dyatlov, seorang mahasiswa teknik radio berusia 23 tahun. Ia membawa delapan rekannya yang juga mahasiswa berpengalaman. Tujuan mereka adalah mencapai Gunung Otorten, sebuah wilayah terpencil yang jarang didatangi manusia.

Namun, cuaca yang buruk dan medan yang sulit memaksa mereka mengubah jalur menuju Kholat Syakhl, sebuah gunung yang oleh suku Mansi setempat disebut “Gunung Kematian”. Nama yang kelak terasa seperti sebuah pertanda.

Pada 1 Februari 1959, kelompok ini mendirikan tenda di lereng terbuka gunung tersebut. Pilihan lokasi itu masih menjadi bahan perdebatan, karena lereng curam dan terpapar angin kencang. 

Malam itu, sesuatu terjadi. Para pendaki meninggalkan tenda mereka dalam keadaan yang tak masuk akal, tanpa sepatu, hanya memakai pakaian dalam, dan meninggalkan semua perlengkapan penting. Tidak ada seorang pun yang selamat.

Penemuan yang Membingungkan

Pencarian dimulai setelah beberapa hari karena kelompok ini tidak kembali sesuai jadwal. Tim penyelamat menemukan pemandangan yang mengejutkan:

Tenda mereka ditemukan robek dari dalam, seolah-olah para pendaki melarikan diri dalam kepanikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun