Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Houchengzui: Kota Batu Berusia 4.500 Tahun yang Mengubah Cara Kita Melihat Peradaban Neolitik

28 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 28 Agustus 2025   01:19 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memahami betapa istimewanya Houchengzui, kita bisa membandingkannya dengan situs Neolitik lain:

* Shimao (Shaanxi): Memiliki dinding batu besar, tetapi tidak menunjukkan sistem terowongan bawah tanah seperti Houchengzui.

* Banpo (Tiongkok): Lebih berfokus pada permukiman domestik dengan rumah-rumah sederhana, tanpa sistem pertahanan kompleks.

* Mallawa (Sulawesi Selatan, Indonesia): Menyimpan alat batu kuno, tetapi tidak memiliki tata kota dengan lapisan pertahanan berlapis.

Dengan kata lain, Houchengzui menonjol sebagai model awal kota strategis yang menggabungkan militer, budaya, dan teknologi dalam satu kesatuan.

Dampak Budaya terhadap Masyarakat Modern

Meski Houchengzui tidak meninggalkan tradisi hidup yang masih dijalankan hingga kini, keberadaannya tetap memiliki dampak besar. Situs ini menjadi cermin sejarah yang memperlihatkan betapa cerdas dan inovatifnya masyarakat prasejarah.

Bagi kita, Houchengzui mengajarkan bahwa ketahanan, inovasi, dan kolaborasi adalah kunci bertahannya sebuah peradaban. Ia menunjukkan bahwa teknologi dan strategi bukanlah sesuatu yang lahir tiba-tiba di zaman modern, melainkan hasil dari proses panjang evolusi pemikiran manusia sejak ribuan tahun lalu.

Selain itu, Houchengzui juga menjadi inspirasi lintas disiplin bagi arsitek, sejarawan, hingga ahli strategi militer, tentang bagaimana sebuah kota bisa dirancang agar bertahan dari berbagai ancaman, sekaligus menjadi pusat kebudayaan.

Kesimpulan: Houchengzui dan Relevansinya Hari Ini

Houchengzui adalah kota batu bertembok berusia lebih dari 4.500 tahun yang bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga pusat militer, budaya, dan teknologi. Dari sistem pertahanan tiga dimensi, terowongan bawah tanah, hingga artefak giok yang melambangkan interaksi budaya, semuanya membuktikan bahwa masyarakat Neolitik jauh lebih maju daripada yang selama ini kita bayangkan.

Bagi dunia modern, Houchengzui mengingatkan kita bahwa masa lalu bukan sekadar cerita kuno, melainkan fondasi penting bagi masa depan. Kota ini mengajarkan bahwa kolaborasi antarbudaya, inovasi teknologi, dan ketahanan sosial adalah kunci untuk membangun peradaban yang berkelanjutan.

Houchengzui bukan hanya tentang apa yang telah berlalu, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami masa kini dan membayangkan masa depan yang lebih bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun