Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Niushou Shan: Taman Budaya Bertema Buddha yang Menyimpan Relik Paling Sakral di Dunia

26 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 26 Agustus 2025   05:45 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Di tengah alam hijau Distrik Jiangning, Kota Nanjing, Tiongkok, berdiri sebuah kawasan yang memadukan keindahan alam, sejarah panjang, serta spiritualitas mendalam. 

Tempat itu bernama Niushou Shan, atau Gunung Tanduk Sapi,” sebuah taman budaya bertema Buddha yang menyimpan salah satu peninggalan paling berharga dalam sejarah umat manusia: relik tulang tengkorak Buddha Shakyamuni yang diyakini sebagai satu-satunya yang lengkap di dunia.

Bagi umat Buddha, relik ini bukan sekadar artefak suci, melainkan simbol kehadiran Sang Buddha di tengah kehidupan manusia. Namun, Niushou Shan tidak hanya penting bagi para penganut agama Buddha, melainkan juga menjadi destinasi wisata budaya dan spiritual yang menawarkan pengalaman mendalam bagi siapa saja yang berkunjung. 

Perpaduan antara arsitektur kontemporer, seni tradisional, serta panorama alam menjadikannya salah satu tempat paling unik di Asia Timur.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Sejarah dan Makna Nama Niushou Shan

Nama “Niushou Shan” atau “Gunung Tanduk Sapi,” merujuk pada bentuk dua puncaknya yang menyerupai tanduk. Sejak zaman Dinasti Jin Timur (abad ke-4 M), gunung ini telah dipandang sebagai tempat suci, simbol keseimbangan antara manusia dan alam.

Pada abad ke-5, seorang biksu bernama Pizhi menetap di lereng gunung ini. Ia mengajarkan praktik meditasi yang kemudian dikenal sebagai Zen Niutou, salah satu aliran awal Buddhisme Chan di Tiongkok. 

Meski akhirnya aliran ini tidak bertahan lama, ajarannya menjadi fondasi penting bagi perkembangan Buddhisme Zen di Tiongkok, Jepang, dan Korea. Karena itulah, sejak lama Niushou Shan menjadi pusat spiritual dan tempat bagi para pencari pencerahan.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Istana Foding: Jantung Spiritual Niushou Shan

Daya tarik utama kawasan ini adalah Istana Foding (Usnisa Palace), bangunan megah yang sebagian besar dibangun di dalam gunung. Dengan sembilan lantai (enam di bawah tanah dan tiga di atas), istana ini menjadi rumah bagi relik tengkorak Buddha Shakyamuni.

Relik bersejarah tersebut ditemukan pada tahun 2010 di bawah reruntuhan Pagoda Ashoka di bekas Kuil Changgan, Nanjing. Penemuan itu menjadi berita besar karena relik ini diyakini sebagai satu-satunya bagian tengkorak Buddha yang lengkap. Berdiameter sekitar 10 cm dengan warna kekuningan hingga kehitaman, relik ini bahkan masih memperlihatkan lubang rambut Sang Buddha.

Pada tahun 2015, relik tersebut dipindahkan ke Istana Foding di Niushou Shan. Sejak saat itu, tempat ini menjadi salah satu situs ziarah paling penting bagi umat Buddha dari berbagai belahan dunia.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Taman Budaya Bertema Buddha: Harmoni Spiritual dan Estetika

Niushou Shan bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga taman budaya bertema Buddha yang dirancang untuk memadukan kontemplasi spiritual, pembelajaran, dan estetika. Beberapa elemen utama yang bisa ditemukan di kawasan ini antara lain:

1. Chan State Scenery

Berada di dalam Istana Foding, area ini menampilkan patung Buddha berbaring dari giok setinggi 7,5 meter. Suasana semakin magis dengan kabut buatan dan pencahayaan lembut, menciptakan atmosfer reflektif yang mengajak pengunjung untuk merenung dalam keheningan.

2. Pagoda Mahkota Buddha

Pagoda ini berdiri di puncak gunung dan menawarkan pemandangan 360 derajat ke seluruh kawasan Niushou Shan. Arsitekturnya unik karena menyerupai mahkota Buddha, simbol kebijaksanaan dan pencerahan.

3. Relief dan Pohon Simbolik

Di berbagai aula, pengunjung dapat menemukan relief kisah kehidupan Buddha dan pohon buatan yang dihiasi bunga serta buah dari cetakan 3D. Kehadiran elemen ini memperkaya pengalaman visual sekaligus memberikan pengetahuan tentang perjalanan spiritual Sang Buddha.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Panorama dan Atmosfer Meditatif

Salah satu daya tarik lain dari Niushou Shan adalah kawasan alaminya. daerah ini dipenuhi hutan hijau, danau kecil, serta jalur pendakian yang ramah untuk semua usia. Udara segar di sini membuat banyak pengunjung menyebutnya sebagai “forest oxygen bar” atau “bar oksigen alami.”

Dari puncak gunung, pengunjung bisa melihat siluet dua puncak seperti tanduk sapi, panorama Kota Nanjing, serta bangunan spiritual yang berpadu indah dengan alam. Atmosfer meditatif inilah yang menjadikan Niushou Shan bukan sekadar objek wisata, tetapi juga tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Pengaruh Niushou Shan terhadap Buddhisme Zen

Sebagai tempat lahirnya aliran Zen Niutou, Niushou Shan memainkan peran penting dalam perkembangan Buddhisme Chan. Ajarannya menekankan pada:

* Pengalaman langsung melalui meditasi, bukan sekadar teks atau teori.

* Penolakan terhadap dogma verbal, dengan menekankan kesadaran murni.

* Pencapaian pencerahan melalui introspeksi batin.

Meskipun aliran Niutou tidak bertahan lama, nilai-nilainya memberi pengaruh besar terhadap aliran Rinzai dan Sōtō di Jepang, serta memperkaya praktik meditasi di seluruh Asia Timur.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Kuil dan Struktur Spiritual Lainnya

Selain Istana Foding, Niushou Shan juga memiliki berbagai bangunan spiritual yang menambah kekayaan pengalaman religius dan budaya, di antaranya:

* Great Usnisa Hall: Aula besar dengan lantai marmer dan pencahayaan sakral tempat relik suci disimpan.

* Foding Pagoda: Dikelilingi oleh patung Buddha dan relief yang menggambarkan ajaran Dharma.

* Danau dan kuil kecil di area pintu masuk, yang sering menjadi tempat istirahat pengunjung sebelum menjelajah lebih jauh.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Waktu Terbaik dan Cara Mengunjungi Niushou Shan

Waktu Terbaik

* Musim Semi (Maret–Mei): Cuaca sejuk, bunga bermekaran, dan suasana romantis.

* Musim Gugur (September–November): Udara segar dengan pemandangan dedaunan berwarna-warni.

Cara Menuju lokasi

* Terbang ke Nanjing Lukou International Airport (NKG).

* Dari pusat kota, naik bus nomor 712, 755, atau Y2 menuju kawasan Niushou Shan.

* Alternatif lebih praktis: menggunakan taksi atau tur privat.

Jam operasional kawasan ini adalah 08:30–17:30, dengan batas masuk terakhir pukul 16:30.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Aktivitas yang Bisa Dilakukan

Selain ziarah spiritual, Niushou Shan juga menawarkan berbagai aktivitas menarik, seperti:

* Meditasi dan refleksi diri di area khusus.

* Menjelajahi arsitektur modern dan kuno yang berpadu harmonis.

* Mendaki ringan dan fotografi panorama di jalur alam.

* Belajar sejarah Zen dan Buddhisme Tiongkok melalui museum dan pameran.

* Membeli souvenir spiritual, mulai dari perhiasan giok hingga gulungan mantra.

Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)
Sumber: Nanjing | Niushoushan Super Comprehensive Butler-level Guide 📖 + Photo Shooting Spots (www.trip.com)

Kesimpulan: Niushou Shan sebagai Warisan Spiritual Dunia

Niushou Shan lebih dari sekadar taman budaya, ia adalah pusat spiritual, simbol sejarah, sekaligus mahakarya arsitektur kontemporer. Keberadaannya sebagai tempat penyimpanan satu-satunya relik tengkorak Buddha yang lengkap menjadikan kawasan ini sakral bagi umat Buddha dan penting bagi seluruh umat manusia.

Dengan keindahan alam, kedalaman spiritual, serta warisan sejarahnya, Niushou Shan menghadirkan pengalaman yang jarang ditemukan di tempat lain. Bagi siapa pun yang mencari kedamaian, inspirasi budaya, atau sekadar ingin mengagumi keindahan arsitektur dan alam, Niushou Shan adalah destinasi yang wajib ada dalam daftar perjalanan.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun