* Terlihat adanya pilar-pilar batu besar, reruntuhan bangunan, dan sistem irigasi kuno yang rumit.
* Lokasi dan temuan ini cocok dengan deskripsi kota Iram yang disebut dalam Al-Qur’an dan literatur Arab kuno.
Penemuan ini memberikan bukti bahwa Iram bukan sekadar mitos, tetapi memang pernah ada sebagai kota besar yang lenyap akibat bencana alam. Dunia arkeologi pun menyambut temuan ini dengan antusias, karena membuka bab baru dalam sejarah Timur Tengah kuno.
Prasasti dan Bukti Pendukung Sejarah
Penemuan Iram tidak berdiri sendiri. Beberapa catatan sejarah dan artefak kuno lainnya ikut menguatkan keberadaan kota ini:
1. Prasasti Himyarite (Yaman, 1834)
Prasasti ini menyebutkan keberadaan kaum ‘Ad dan hukum-hukum yang dibawa oleh Nabi Hud. Hal ini menunjukkan kesinambungan antara kisah spiritual dan peristiwa sejarah.
2. Prasasti Ebla (Suriah)
Dalam arsip kerajaan Ebla yang berusia lebih dari 4.000 tahun, disebutkan hubungan dagang dengan sebuah kota bernama Iram, yang menunjukkan bahwa kota ini memiliki reputasi internasional di masa lalu.
3. Peta Kuno Ptolemy
Ahli geografi dari masa Romawi, Claudius Ptolemy, membuat peta yang menunjukkan lokasi kota-kota besar di Jazirah Arab, termasuk titik yang berdekatan dengan lokasi temuan modern kota Iram.
Makna Filosofis dan Pelajaran Spiritual dari Iram
Kisah Iram menyimpan pesan-pesan yang sangat relevan bagi manusia masa kini, terutama dalam konteks ambisi, peradaban, dan spiritualitas.