Selama ribuan tahun, kisah tentang kota legendaris yang hilang di tengah gurun Arab hanya dianggap sebagai mitos dalam kitab suci dan cerita rakyat. Namun, berkat kemajuan teknologi, terutama dalam bidang arkeologi dan penginderaan jauh satelit, dunia kini mulai melihat jejak nyata dari kota yang selama ini tersembunyi di balik lautan pasir.
Kota tersebut adalah Iram Dzat al-Imad, yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai tempat tinggal kaum ‘Ad, bangsa kuno yang terkenal karena membangun kota dengan pilar-pilar tinggi yang belum pernah ada tandingannya. Dari sekadar legenda spiritual, Iram kini mulai diterima sebagai bagian penting dari sejarah manusia.
Iram: Kota Legendaris Tempat Tinggal Kaum ‘Ad
Al-Quran Surah Al-Fajr ayat 6–8 menunjukkan bahwa kaum ‘Ad adalah peradaban yang luar biasa dari segi kekuatan fisik maupun pembangunan arsitektural. Mereka dipercaya tinggal di daerah Al-Ahqaf, yaitu area pegunungan pasir yang kini dikenal sebagai Rub' al-Khali, gurun pasir terluas di Jazirah Arab yang sangat sulit di eksplorasi bahkan dengan teknologi modern.
Kaum ‘Ad digambarkan sebagai manusia berpostur tinggi besar, memiliki kecerdasan dalam bercocok tanam dan mengatur aliran air, serta menguasai jalur perdagangan. Namun, kejayaan mereka diwarnai dengan kesombongan dan penolakan terhadap ajaran kebenaran yang dibawa oleh Nabi Hud. Keangkuhan tersebut pada akhirnya menjadi penyebab runtuhnya peradaban mereka.
Keajaiban Arsitektur yang Tak Tertandingi
Iram bukan sekadar kota biasa. Ia dirancang sebagai manifestasi dari impian seorang raja bernama Syaddad bin ‘Ad yang ingin membangun “surga di bumi”. Arsitekturnya digambarkan dalam berbagai riwayat sebagai sangat mewah dan menakjubkan.
Ciri Khas Arsitektur Iram:
* Pilar-pilar menjulang tinggi terbuat dari emas, rubi, dan zamrud, memperlihatkan kemegahan luar biasa.
* Bangunan berbentuk segi delapan dengan menara setinggi 9 meter, melambangkan simetri dan keindahan surgawi.
* Tata kota yang rapi menyerupai taman-taman surga, lengkap dengan sungai, pepohonan, dan bebatuan berharga.
* Aroma dari minyak anbar dan kasturi disemprotkan ke seluruh penjuru kota sebagai pengharum alami.