Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peradaban Nubia: Jejak Salah Satu Peradaban Tertua di Afrika dan Pengaruhnya Pada Mesir Kuno

23 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 22 Juni 2025   18:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Abu Simbel Temples in Egypt: Ancient Marvels of Ramses II (visitegypt.com)

Ketika membahas sejarah kuno, perhatian dunia sering kali tertuju pada peradaban Mesir dengan piramida megahnya, mumi para firaun, dan Sungai Nil yang menjadi sumber kehidupan. Namun, di balik kejayaan peradaban Mesir, ada sebuah peradaban lain yang tak kalah mengagumkan dan bahkan ikut membentuk sejarah kawasan tersebut, yaitu Peradaban Nubia

Terletak di sepanjang Sungai Nil, membentang dari selatan Mesir hingga wilayah utara Sudan, Nubia adalah permata tersembunyi di Afrika Timur Laut yang menyimpan kisah kejayaan luar biasa, meski sering kali luput dari sorotan sejarah dunia.

Lebih dari sekadar tetangga Mesir, Nubia memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan spiritual Mesir Kuno. Mulai dari pengaruh kepercayaan terhadap dewa-dewa, pengaruh arsitektur, hingga kekuasaan langsung melalui dinasti para “Firaun Hitam,” kisah Nubia adalah kisah tentang kekuatan, kemandirian, dan warisan yang patut dikenang.

Dari Kerma hingga Meroe: Menapaki Jejak Kejayaan

Kerajaan Kerma: Awal Sebuah Peradaban

Perjalanan panjang Nubia sebagai salah satu peradaban tertua di Afrika dimulai dari Kerajaan Kerma sekitar tahun 2500 SM. Kota Kerma berkembang menjadi pusat perdagangan dan spiritualitas yang penting di kawasan Nil bagian selatan. Salah satu ciri khasnya adalah bangunan monumental yang disebut deffufa, struktur besar dari bata lumpur yang digunakan untuk kegiatan religius.

Kerma menunjukkan bahwa sebelum pengaruh Mesir menjalar ke selatan, Nubia sudah memiliki identitas politik dan budaya yang kuat. Hubungan dagang antara Mesir dan Nubia sebenarnya sudah terjadi sejak lama, dan Kerma berperan sebagai penghubung penting dalam jaringan perdagangan antara Afrika Tengah dan Timur Laut.

Kerajaan Kush dan Dinasti Firaun Hitam

Kekuatan Nubia bangkit kembali melalui Kerajaan Kush yang berpusat di Napata, setelah dikuasai oleh Mesir dalam beberapa periode. Salah satu saat yang  paling bersejarah terjadi saat Raja Piye dari Kush menaklukkan Mesir dan mendirikan Dinasti ke-25 Mesir, yang dikenal sebagai dinasti para “Firaun Hitam”.

Para raja Kush tidak hanya menguasai Mesir secara militer, tetapi juga membangun kembali dan memperluas kuil-kuil Mesir, serta mempromosikan ajaran keagamaan seperti pemujaan terhadap Dewa Amun. Masa ini menjadi simbol penyatuan spiritual dan politik antara Nubia dan Mesir, dan menandai puncak pengaruh Nubia di dunia kuno.

Meroe: Simbol Kemandirian dan Inovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun