Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penemuan Iram Dzat al-Imad: Kota Legendaris Kaum 'Ad dengan Pilar-Pilar Tinggi Tak Tertandingi

20 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 20 Juli 2025   02:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Here's Why Iram Of The Pillars Might Actually Have Existed (www.grunge.com)

| Helike                      | Kota pelabuhan, pusat budaya     | Gempa bumi & tsunami   | Mitos Yunani      

| Mohenjo-Daro       | Kota terencana, sistem sanitasi  | Banjir atau invasi              | Tidak disebut dalam kitab suci

| Sodom & Gomora  | Kota maksiat dan kemewahan     | Api dan belerang                | Disebut dalam Alkitab & Al-Qur’an

Kesimpulan: Kota yang Hilang, Makna yang Abadi

Penemuan Iram Dzat al-Imad adalah pengingat bahwa sejarah dan spiritualitas sering kali berjalan berdampingan. Kota dengan pilar-pilar tinggi yang dulu hanya dianggap dongeng, kini mulai terungkap sebagai kenyataan sejarah. 

Namun lebih dari itu, Iram mengajarkan kita tentang kesombongan peradaban, pentingnya iman, dan rapuhnya kekuasaan manusia tanpa bimbingan moral dan ilahi.

Di era modern saat kita membangun kota-kota canggih dan teknologi luar biasa, kisah Iram menjadi cermin agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama: mengagungkan pencapaian tanpa memperhatikan nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi sejati kehidupan.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun