Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Yaldabaoth: Tuhan Palsu dalam Tradisi Gnostik dan Pencipta Penjara Dunia Materi

15 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 15 Juni 2025   04:50 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia menciptakan manusia tetapi menyembunyikan kebenaran tentang asal-usul spiritual mereka, menjebak mereka dalam siklus kelahiran, penderitaan, dan kematian.

Dalam ajaran Gnostik, dunia ini penuh dengan penderitaan, kekacauan, dan keterasingan, karena merupakan ciptaan dari makhluk yang tidak sempurna. Tujuan sejati manusia, menurut pandangan ini, adalah mencapai gnosis, pemahaman spiritual mendalam yang bisa membebaskan mereka dari belenggu dunia materi dan membawa mereka kembali ke Pleroma.

Peran Yaldabaoth sebagai Dewa Palsu

Klaim sebagai Tuhan Tunggal

Salah satu hal yang paling mencolok tentang Yaldabaoth adalah kesombongannya yang luar biasa. Ia mengaku sebagai Tuhan satu-satunya, menyatakan "Tidak ada Tuhan selain aku" meskipun kenyataannya ia hanyalah makhluk ciptaan yang tidak sempurna. Klaim inilah yang dalam ajaran Gnostik dianggap sebagai penyesatan besar terhadap umat manusia.

Yaldabaoth tidak bekerja sendirian. Ia dikelilingi oleh para Archon, makhluk-makhluk penjaga dunia materi yang bertugas memastikan manusia tetap terikat pada kenyataan fisik. 

Teks Hypostasis of the Archons menjelaskan bagaimana para Archon menciptakan struktur kehidupan seperti hukum, agama, dan budaya sebagai alat kontrol untuk menjaga manusia tetap dalam ketidaksadaran.

Dibandingkan dengan Dewa-dewa Lain

Berbeda dengan Tuhan dalam agama monoteistik yang dianggap sempurna dan penuh kasih, Yaldabaoth lebih mirip dengan dewa-dewa dalam mitologi Yunani atau Nordik yang cemburu, impulsif, dan penuh ego. Jika dibandingkan dengan Brahma dalam Hinduisme, misalnya, yang menciptakan dunia sebagai bagian dari keseimbangan kosmik, maka Yaldabaoth menciptakan dunia untuk memenjarakan kesadaran manusia, bukan untuk memperkaya jiwa mereka.

Kritik terhadap Dunia Materi dan Pencerahan Spiritual

Keterasingan dalam Ilusi Dunia

Dalam dunia yang diciptakan oleh Yaldabaoth, manusia hidup dalam keterasingan eksistensial. Mereka tidak tahu bahwa mereka berasal dari dimensi ilahi yang lebih tinggi, dan justru terjebak dalam kehidupan yang hanya berfokus pada materi: harta, kekuasaan, dogma, dan ketakutan. 

Dunia ini menjadi tirai besar yang menutupi realitas sejati, membuat manusia hidup dalam ilusi dan kebodohan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun