Selain pondok tersebut, Yutu-2 juga menemukan benda misteri lain yang tak kalah aneh: bola kaca transparan berkilauan di permukaan Bulan. Bola ini berukuran kecil, kira-kira sebesar bola pingpong, dan tampak mencolok di tengah hamparan debu Bulan yang keabu-abuan.
Para ilmuwan menduga bahwa bola ini terbentuk dari proses tumbukan meteorit atau akibat aktivitas vulkanik purba yang melelehkan batuan anorthosite, salah satu komponen utama permukaan Bulan.Â
Ketika batuan tersebut mendingin, ia menjadi bola kaca transparan. Penemuan ini penting karena memberikan wawasan baru tentang proses geologi di Bulan dan bagaimana lingkungan luar angkasa bisa membentuk material unik.
3. Formasi Batuan Unik
Rover Yutu-2 juga menemukan berbagai batu dengan bentuk tidak biasa, termasuk batuan yang tampak terukir atau terbelah rapi seperti dipotong dengan pisau. Beberapa dari batu ini diyakini terbentuk oleh letusan vulkanik jutaan tahun lalu, sementara yang lainnya kemungkinan hasil tumbukan meteorit besar.Â
Formasi-formasi ini menjadi bukti bahwa permukaan Bulan sangat dinamis di masa lalu, jauh lebih aktif secara geologis daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Teknologi di Balik Eksplorasi Bulan
Eksplorasi Bulan oleh China tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan teknologi canggih. Dari robot penjelajah hingga sistem komunikasi satelit, semuanya dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan ekstrem di luar angkasa.
1. Rover Yutu-2: Penjelajah Setia di Sisi Jauh Bulan
Yutu-2 adalah robot penjelajah pertama yang berhasil beroperasi di sisi jauh Bulan, wilayah yang tidak pernah menghadap Bumi. Rover ini dilengkapi dengan enam roda independen, memungkinkan navigasi yang stabil di medan berbatu dan berdebu.Â
Yutu-2 juga menggunakan sistem suspensi adaptif agar bisa bergerak perlahan namun aman di lingkungan yang tidak rata. Meskipun kecepatannya sangat lambat (sekitar 0,1 km per jam), kemampuan jelajahnya sangat handal dan presisi.
2. Sistem Navigasi Semi-Otonom dan Sensor Canggih