Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Dzogchen: Fenomena Tubuh Pelangi dan Rahasia Terbesar Kebudayaan Buddha Tibet

13 April 2024   07:00 Diperbarui: 13 April 2024   07:20 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Đôi lời về hình tượng phối ngẫu trong Kim Cang Thừa - Chuyên Đề - (Hoavouu.com)

Dalam kebudayaan Buddha Tibet, terdapat tradisi spiritual yang menggugah rasa ingin tahu dan kekaguman: Dzogchen, juga dikenal sebagai Kesempurnaan Agung, adalah aliran meditasi tertinggi yang bertujuan untuk menemukan dan berlanjut dalam dasar eksistensi yang paling mendasar. Salah satu fenomena yang terkait dengan Dzogchen adalah "Tubuh Pelangi" atau "Rainbow Body". Apa sebenarnya fenomena ini? Dan apa rahasia terbesar yang tersembunyi di baliknya?

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Dzogchen, mengungkap misteri Tubuh Pelangi, dan memahami mengapa fenomena ini tetap menjadi salah satu rahasia terbesar dalam ajaran Buddha Tibet. Mari kita mulai!

 

Apa Itu Dzogchen?

Dzogchen, juga dikenal sebagai "Kesempurnaan Agung", adalah aliran meditasi tertinggi dalam Buddhisme Tibet. Meskipun sederhana dalam konsep, Dzogchen mengandung kebijaksanaan yang mendalam dan mengajarkan kita tentang potensi spiritual yang luar biasa.

1. Kesadaran Murni (Rigpa)

- Dzogchen menekankan pengetahuan tentang rigpa, yaitu kesadaran murni yang ada dalam setiap manusia.

- Rigpa tidak terpengaruh oleh pikiran dan emosi. Ia merupakan dasar dari semua pengalaman batin.

2. Tiga Ciri Rigpa

- Kosong: Rigpa melampaui konsep dualistik dan tidak memiliki obyek. Ia adalah keadaan hening dan kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun