Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanren: Proses Penempaan Pedang Tradisional dari Jepang

2 April 2024   07:00 Diperbarui: 2 April 2024   07:07 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Katana: Pedang yang paling populer dan diidentikkan dengan pedang Jepang. Katana memiliki bilah bermata satu, lengkungan yang sedang, dan panjang antara 60 dan 80 sentimeter. Katana biasanya digunakan oleh para samurai, ksatria Jepang, sebagai senjata utama mereka. Katana dibawa dengan cara dimasukkan ke dalam sarung yang disebut saya, dan ditarik dengan tangan kanan. Katana juga memiliki pegangan yang disebut tsuka, yang dilapisi dengan kulit hiu atau kulit ray, dan diikat dengan tali yang disebut tsuka-ito. Pegangan katana juga memiliki penjaga tangan yang disebut tsuba, yang berfungsi untuk melindungi tangan dari bilah pedang. Tsuba biasanya memiliki bentuk dan hiasan yang bermacam-macam, yang menunjukkan gaya dan selera pembuat dan pemilik pedang. Katana juga memiliki hiasan lain yang disebut menuki, yang terletak di bawah tsuka-ito, dan berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan keindahan pedang.

- Tachi: Pedang yang mirip dengan katana, namun memiliki lengkungan yang lebih jelas dan pisau yang sedikit lebih panjang. Tachi biasanya digunakan oleh para prajurit berkuda, karena lebih cocok untuk menebas prajurit musuh yang berjalan kaki. Tachi dibawa dengan cara digantung di pinggang dengan tali yang disebut obi, dan ditarik dengan tangan kiri. Tachi juga memiliki tanda tangan atau mei yang terukir di sisi yang berlawanan dengan katana, yaitu di sisi yang menghadap ke luar saat digantung. Tachi juga memiliki hiasan yang mirip dengan katana, seperti tsuka, saya, tsuba, dan menuki.

- Wakizashi: Pedang yang lebih pendek dari katana, dengan panjang antara 30 dan 60 sentimeter. Wakizashi biasanya dibawa bersama katana sebagai senjata cadangan, atau untuk melakukan seppuku, ritual bunuh diri. Wakizashi juga bisa dibawa ke mana-mana, bahkan saat memasuki sebuah bangunan atau tempat tinggal. Wakizashi memiliki bentuk dan hiasan yang mirip dengan katana, namun lebih sederhana dan ringkas.

- Odachi: Pedang yang sangat besar dan panjang, dengan panjang lebih dari 100 sentimeter. Odachi sulit untuk dibawa dan digunakan, sehingga jarang digunakan dalam pertempuran. Odachi lebih sering digunakan sebagai senjata upacara, atau untuk menunjukkan status dan kekuatan. Odachi memiliki bentuk dan hiasan yang mirip dengan katana, namun lebih besar dan mewah.

- Tanto: Pisau yang memiliki panjang antara 15 dan 30 sentimeter. Tanto biasanya digunakan untuk menusuk, bukan untuk menebas. Tanto juga sering digunakan untuk melakukan seppuku, atau untuk membunuh musuh secara diam-diam. Tanto memiliki bentuk dan hiasan yang mirip dengan katana, namun lebih kecil dan sederhana.

- Uchigatana: Pedang yang mirip dengan katana, namun memiliki lengkungan yang lebih sedikit dan pisau yang lebih lebar. Uchigatana biasanya digunakan oleh para prajurit infanteri, karena lebih mudah untuk ditarik dan digunakan dalam jarak dekat. Uchigatana dibawa dengan cara dimasukkan ke dalam sarung yang disebut saya, dan ditarik dengan tangan kanan. Uchigatana juga memiliki hiasan yang mirip dengan katana, seperti tsuka, tsuba, dan menuki.


- Tsurugi: Pedang yang memiliki bilah bermata dua dan bentuk lurus. Tsurugi merupakan pedang tertua di Jepang, yang berasal dari pengaruh pedang Cina. Tsurugi biasanya digunakan oleh para pendeta atau biksu, karena dianggap sebagai simbol keagamaan. Tsurugi memiliki pegangan yang disebut tsuka, yang dilapisi dengan kain atau sutra, dan diikat dengan tali yang disebut tsuka-ito. Tsurugi juga memiliki penjaga tangan yang disebut tsuba, yang berbentuk persegi atau lingkaran, dan tidak memiliki hiasan lain.

- Chokuto: Pedang yang memiliki bilah bermata satu dan bentuk lurus. Chokuto merupakan pedang yang sudah tua dan sangat istimewa, karena dibuat tanpa menggunakan metode pelipatan yang biasa digunakan untuk membuat pedang Jepang lainnya. Chokuto biasanya digunakan oleh para ninja, karena lebih mudah untuk disembunyikan dan digunakan dalam pertempuran. Chokuto memiliki pegangan yang disebut tsuka, yang dilapisi dengan kulit atau kain, dan diikat dengan tali yang disebut tsuka-ito. Chokuto juga memiliki penjaga tangan yang disebut tsuba, yang berbentuk persegi atau lingkaran, dan tidak memiliki hiasan lain.

Itulah beberapa jenis pedang Jepang lainnya. Tentu saja, masih ada banyak jenis pedang Jepang yang lain, yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu di sini. Namun, semoga artikel ini sudah memberikan gambaran umum tentang keanekaragaman dan keunikan pedang Jepang.

Apa Makna dan Nilai Pedang Jepang?

Pedang Jepang tidak hanya memiliki fungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai karya seni dan simbol semangat. Pedang Jepang dibuat dengan proses tanren, yang melibatkan keterampilan, kesabaran, dan ketekunan yang tinggi dari pembuat pedang. Pedang Jepang juga memiliki bentuk, kualitas, dan filosofi yang unik, yang mencerminkan budaya, sejarah, dan agama Jepang. Pedang Jepang juga memiliki nilai-nilai yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh para samurai, seperti keberanian, kesetiaan, kehormatan, dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun