Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kodokushi: Fenomena Meninggal dalam Kesendirian dalam Masyarakat Jepang

27 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   07:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dying Alone: Kodokushi, Japan's epidemic of isolation through the eyes of a 'lonely death' cleaner — RTD (https://rtd.rt.com)

- Menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan orang tua. Orang-orang yang mengalami kodokushi sering kali hidup dalam kondisi yang buruk, seperti kurangnya kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Mereka juga tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan penghargaan dari keluarga, teman, atau masyarakat. Hal ini dapat menurunkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, serta meningkatkan risiko kematian .

- Meningkatkan beban sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Kodokushi menimbulkan biaya yang tinggi bagi pemerintah dan lembaga sosial untuk menangani masalah ini, seperti membersihkan tempat tinggal, mengurus mayat, dan mengurus harta benda korban. Selain itu, kodokushi juga menyebabkan hilangnya sumber daya manusia yang berpotensi berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan masyarakat. Hal ini dapat menurunkan produktivitas, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat .

- Mengurangi solidaritas dan kohesivitas sosial. Kodokushi mencerminkan kurangnya hubungan sosial dan dukungan emosional di masyarakat Jepang, yang dapat menimbulkan rasa kesepian, terisolasi, dan terabaikan. Hal ini dapat mengganggu fungsi dan harmoni sosial, serta menurunkan rasa tanggung jawab dan keterlibatan sosial. Hal ini dapat mengancam stabilitas, keamanan, dan kemakmuran masyarakat  .

Solusi Mengatasi Kodokushi

Kodokushi adalah fenomena yang menyedihkan dan mengkhawatirkan, yang membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Solusi kodokushi harus melibatkan semua pihak yang terkait, seperti pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, media, dan akademisi. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi kodokushi:

- Memberikan layanan kesehatan dan kesejahteraan yang terjangkau dan mudah diakses bagi orang tua. Pemerintah harus meningkatkan anggaran dan kebijakan untuk menyediakan layanan kesehatan dan kesejahteraan yang berkualitas bagi orang tua, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin, bantuan keuangan, perawatan di rumah, dan fasilitas khusus lansia. Layanan ini harus mudah diakses dan terjangkau bagi semua orang tua, terutama yang hidup sendiri atau tidak memiliki keluarga atau teman dekat  .


- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengenali dan membantu orang-orang yang berisiko mengalami kodokushi. Masyarakat sipil, sektor swasta, media, dan akademisi harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang kodokushi, serta memberikan informasi dan sumber daya yang berguna bagi orang-orang yang ingin mencegah tindakan kodokushi ini. Dengan informasi dan sumber daya yang tepat diharapkan akan meningkatkan keberhasilan dalam pencegahan kodokushi dalam masyarakat.

- Menciptakan lingkungan yang ramah dan solidaritas bagi orang tua. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan bersahabat bagi orang tua, seperti menyediakan ruang publik, fasilitas rekreasi, dan acara sosial yang dapat meningkatkan interaksi dan keterlibatan sosial dengan orang lain. Selain itu, mereka juga harus mendorong pembentukan kelompok-kelompok komunitas yang saling peduli dan mendukung, seperti kelompok belajar, hobi, atau agama, yang dapat memberikan rasa memiliki, tujuan, dan kontribusi bagi orang tua .

- Mengembangkan budaya yang menghargai dan menghormati orang tua. Masyarakat Jepang harus mengembalikan budaya yang menghargai dan menghormati orang tua, yang merupakan salah satu nilai tradisional Jepang. Mereka harus menunjukkan rasa sayang, penghargaan, dan perhatian kepada orang tua, baik dalam keluarga maupun di masyarakat. Mereka juga harus mengakui dan menghargai kontribusi dan pengalaman orang tua, serta melibatkan mereka dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat .

Cara Untuk Mencegah dan Mengatasi Kodokushi pada Diri

Berikut adalah beberapa cara dan saran yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi kodokushi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun