Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kodokushi: Fenomena Meninggal dalam Kesendirian dalam Masyarakat Jepang

27 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   07:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dying Alone: Kodokushi, Japan's epidemic of isolation through the eyes of a 'lonely death' cleaner — RTD (https://rtd.rt.com)

LAHIRNYA TOKUSHU SEISOU SEBAGAI DAMPAK ADANYA KODOKUSHI DI JEPANG - Repository UNSADA, http://repository.unsada.ac.id/5526/

"Kodokushi", Mati dalam Kesendirian, Jadi Masalah Serius di Jepang (kompas.com), https://internasional.kompas.com/read/2017/11/30/14080641/kodokushi-mati-dalam-kesendirian-jadi-masalah-serius-di-jepang

Kodokushi: Budaya mati bersendirian yang membimbangkan - Relaks | Majoriti, https://majoriti.com.my/relaks/2022/11/05/kodokushi-budaya-mati-bersendirian-yang-membimbangkan

Kodokushi, Fenomena Mati dalam Kesendirian yang Jadi Masalah Serius di Jepang - Akurat, https://www.akurat.co/dunia/1302006764/Kodokushi-Fenomena-Mati-dalam-Kesendirian-yang-Jadi-Masalah-Serius-di-Jepang

Kodokushi: Gelombang kematian kesepian di Jepang – Usaha tiga dua satu (usaha321.net), https://usaha321.net/sosial/kodokushi-gelombang-kematian-kesepian-di-jepang.html

Kodokushi, Fenomena Meninggal Kesepian di Jepang | Berita Jepang Japanesestation.com, https://japanesestation.com/lifestyle/life-relationship/kodokushi-fenomena-mati-karena-kesepian-di-jepang


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun